Laman

PENGUNJUNG

Jumat, 08 Juni 2012

TIK DI KOREA DAN INDONESIA


PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI NEGARA KOREA SELATAN DAN INDONESIA

1.    PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
            Teknologi komunikasi atau disebut sebagai teknologi kultural (McGaghey, worldhistorysite.com) telah berkembang dan mempengaruhi perkembangan peradaban manusia, dimulai dengan teknologi komunikasi tertua berupa tulisan ideografik pada milenium ke-4 S.M. Sampai yang mutakhir berupa komputer dengan jejaringnya (tekonologi informasi) pada masa menjelang abad ke-21. Pada perkembangannya teknologi sudah berkembang seiring penemuan dan kemajuan zaman. Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan.
            Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas.
            Hal ini dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata, sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat dan juga tidak merata. Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia terutama yang berada di kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang mempunyai akses internet, sehingga pemanfaatan internet sebagai salah satu media pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan dapat lebih maksimal walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya dapat dirasakan semua orang.

            Jika kita bercermin ke negara lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal. Peran pemerintah sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat menyamaratakan perkembangan teknologi informasi disemua daerah di negara ini. Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang penyampaian proses informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada daerah atau kota-kota besar saja seperti yang terjadi pada saat sekarang ini, karena pada kenyataannya peran daerah dalam mendukung perkembangan teknologi informasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia sangatlah penting.
            Dengan belum meratanya penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi di dunia pendidikan sangatlah penting. Dengan adanya teknologi informasi segala macam ilmu pengetahuan dan informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.

            Lain indonesia lain juga korea selatan, Sejak pendidikan komputer pertama kali diperkenalkan di Korea pada tahun 1970, pemerintah Korea telah membentuk suatu usaha penyesuaian pendidikan dengan perkembangan waktu. Memberikan perubahan aliran-aliran sosial, sejalan denngan pemahaman baru bahwa pendidikan da budaya berlangsung sesuai perkembangan sosial dan persaingan global. Penyesuaian pendidikan sesuai dengan perkembangan waktu diserahkan untuk mengubah seluruh sistem pendidikan yaitu, infrastruktur fisik, keterlibatan dalam berorgaisasi, suasana ruang kelas dan pemikiran manusia. Spesifikasi dari sumber penghasilan manusia berdasarkan pada pendidikan sosial meliputi: keterampilan berfikir kreatif, Pembentukan diri pada pendidikan seumur hidup, efektivitas menganalisis informasi, cara dalam memecahkan masalah dan efektivitas dan responsibilitas dalam memecahkan suatu masalah.
            Berdasarkan hasil penelitian 2006 tentang Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, Korea Selatan menempati urutan pertama dalam pemecahan masalah, urutan ketiga dalam matematika dan urutan kesebelas pada bidang sains. Teknologi pada pendidikan di Korea juga dikembangkan hingga keseluruh daratan Korea dengan membuat jaringan akses internet berkecepatan tinggi di sekolah dasar dan lanjutan. Pemerintah Korea melalui Kementerian Pendidikan juga memberikan beasiswa bagi siswa-siswi yang berasal dari luar Korea hingga mencapai 100.000 siswa pertahun. Sedangkan menurut economiest Intelligent Unithttp_e learning_readiness_rankings.pdf) korea selatan menduduki peringkat ke lima dari 60 negara yang menggunakan ICT dalam bidang pendidikan dimana penerapan ict mereka yang menyeluruh serta tanpa batasan apapun sehingga kegiatan pendidikan berjalan maksimal serta berbasis full ICT. Dimana setiap rumah diadakan jaringan internet ultra high-speed dan jumlah pemakainya melebihi 10 juta pada November 2002.
            Atas dasar inilah penulis tertarik mengambil topik makalah tentang penerapan TIK di dalam pendidikan di negara korea selatan dan indonesia, dua negara yang sama sama menerapkan TIK dalam pendidikan dengan cara dan pelaksanaaan yang berbeda.
1.2    Rumusan Masalah
a.    Bagaimanakah penerapan TIK dalam bidang pendidikan di korea selatan?
b.    Bagaimanakah penerapan TIK dalam bidang  pendidikan di Indonesia?
c.    Bagaimanakah perbandingan penerapan TIK dalam bidang pendidikan di korea selatan dan di indonesia?

1.3. Tujuan
a.    Untuk mengetahui dan membahas penerapan TIK dalam bidang  pendidikan di korea selatan
b.    Untuk mengetahui dan membahas penerapan TIK  dalam bidang pendidikan di indonesia
c.    Untuk mengetahui dan membahas perbandingan penerapan TIK dalam bidang pendidikan di korea selatan dan di indonesia

1.4 Manfaat
a.    Penulis mengharapkan makalah ini dapat menambah wawasan kita sebagai tenaga kependidikan tentang penerapan TIK dalam pendidikan di dunia terutama di korea selatan
b.    Sebagai bahan motivasi kita sebagai tenaga kependidikan indonesia untuk lebih giat lagi dalam memajukan pendidikan di negeri kita yang tercinta ini melalui penerapan TIK dalam pendidikan.
c.    Memberikan informasi tentang kemajuan teknologi saat ini tertama teknologi yang bisa dipakai dalam bidang pendidikan.
2.    PEMBAHASAN
2.1    Definisi TIK (Teknologi informasi dan komunikasi)
2.1.1 Teknologi
         Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, techne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras. Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya.
            Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) dalam ajdedim wordpress bahwa teknologi berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
            Jadi, teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal. Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia, Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.
2.1.2 Teknologi Informasi dan Komunikasi
            Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6). Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
            TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Sedangkan Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
            Sejak diketemukannya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan komputer, peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang cendrung akan mempengaruhi bidang kehidupan seperti bidang keuangan perbankan, pemerintahan (e-goverment), Saint, teknik rekayasa, kedokteran, administasi, industri tansportasi, dan pendidikan (e-education).
2.1.3 Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
            Pemanfaatan TIK dalam pendidikan di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi kesatuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pendidikan masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbal balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar.
            Saat ini pemanfaatan TIK dalam pendidikan banyak terbantu dengan teknologi internet, dimana internet adalah sarana belajar yang paling banyak digunakan saat ini dalam pendidikan hal ini karena pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed), pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasarkan teknologi Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.
            TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran, penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata, memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru. Dengan TIK pembelajaran juga dapat di jadikan sebagai sumber bahan belajar yang bisa menjadikan ilmu berkembang dengan cepat oleh karena itu tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama.
2.2    Profil Negara Korea Selatan
            Korea selatan adalah negara yang terletak di asia timur tepatnya di semenanjung korea. Pada awalnya negara ini merupakan satu negara utuh yaitu Republik korea, tetapi sejak tahun 1948 republik korea pecah menjadi 2 negara yaitu korea selatan (Hanguk 한국) dengan ibukota Seoul dan korea utara(namchoson 남조선 )dengan ibukota Pyongyang. Zona Demiliterisasi Korea berperan sebagai daerah pembatas antara Korea Utara dan Korea Selatan.  Dahulu Semenanjung Korea diperintah oleh Kekaisaran Korea hingga diduduki oleh Jepang setelah Perang Rusia-Jepang pada tahun 1905. Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945 yang menjadi tanda berakhirnya PD II republik korea  merdeka dari jepang pada tanggal 15 agustus 1945. Adanya kekosongan kekuasaan di Korea menyebabkan PBB membuat rencana administrasi wilayah korea bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai 2 negara super power pemenang PD II. Pada tahun 1948, terjadilah pembagian wilayah pendudukan Soviet dan Amerika di korea.
            Korea Utara menolak ikut serta di dalam pemilihan umum yang diawasi PBB yang diselenggarakan pada tahun 1948, yang mengarah kepada pembentukan dua pemerintahan Korea yang terpisah oleh zone demiliterisasi. Baik Korea Utara maupun Korea Selatan kedua-duanya mengklaim kedaulatan di atas seluruh semenanjung yang mengarah kepada Perang Korea pada 1950. Sebuah gencatan senjata pada 1953 mengakhiri pertempuran namun kedua-dua negara secara resmi masih memelihara status perang satu sama lain, karena perjanjian perdamaian tidak pernah ditandatangani. Kedua negara ini diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1991 Pada tanggal 26 Mei 2009, Korea Utara secara sepihak menarik diri dari gencatan senjata.
            Setelah menjadi negara mandiri korea selatan menjadi negara republik dengan sistem pemerintahan parlementer kepala negara presiden dan kepala pemerintahan perdana menteri. Bahasa nasional bahasa korea dengan aksara Hangeul, mata uang won dan suku bangsa mayoritas adalah korea dan cina.
            Secara geografis korea selatan terletak di semenanjung Korea bersama-sama dengan Korea Utara. Korea terletak bersebelahan dengan Cina dan Jepang. Di utara berbatasan dengan RRC tepatnya di propinsi manchuria. Di timur berbatasan dengan laut jepang. Di barat berbatasan dengan laut kuning dan Teluk Korea, di selatan berbatasan dengan Laut Cina Timur. Secara astronomis Letak Astronomis Korea 33˚06’40” LU sampai 43˚00’39” LU dan antara 124˚11’00” BT sampai 131˚52’42” BT.
            Luas Korea Selatan adalah 99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara. Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata. Hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan dengan 10.7 milyar penduduk.
2.3    Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan di Korea Selatan
2.3.1   Sekilas Pendidikan di Korea Selatan
            Secara umum sistem pendidikan di korea Selatan terdiri dari empat jenjang yaitu : Sekolah dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, SLTA dan pendidikan tinggi. 13-16 (SD), grade 7-9 (SLTP), 10-12 (SMP) dan grade 13-16 (SMA), pendidikan tinggi/program S1) serta program pasca sarjana (S2/S3). Sekolah dasar merupakan pendidikan wajib selama 6 tahun bagi anak usia 6 dan 11 tahun dengan jumlah Indeks tamat SD mencapai 99,8% putus sekolah SD 0%. SMP merupakan kelanjutan SD bagi anak usia 12-14 tahun, selama 3 tahun pendidikan, yang kemudian melanjutkan ke SLTA pada grade 10-11 dan 12, dengan dua pilihan yaitu: umum dan sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan meliputi pertanian, perdagangan, perikanan dan teknik. Selain itu ada sekolah komprehensif yang merupakangabungan antara sekolah umum dan sekolah kejuruan yang merupakan bekal untuk melanjutkan ke akademik (junior college) atau universitas (senior college) yang kemudian dapat melanjutkan keprogram pasca sarjana (graduate school) gelar master/dokter.

2.3.2 TIK dalam pendidikan Korea Selatan
            Sejak pendidikan komputer dan internet pertama kali diperkenalkan di Korea pada tahun 1970, pemerintah Korea telah membentuk suatu usaha penyesuaian dalam dunia pendidikan seiring perkembangan waktu. Rencana untuk menngadaptasikan TIK dalam pedidikan di Korea dimulai pada Juli 1970, pada awal tahun 1999 negara memberikan kebijakan melalui Framework Act untuk mempromosikan TIK dan pada Juli 1996 membentuk Enforcement Plan untuk menngadaptasikan pendidikan di dalam memahami perkembangan waktu. Saat pemerintah Korea membentuk ”Cyber 21” dan ”White Paper” pemerintah mengaharapkan agar ketika lulus dari sekolah para siswa telah percaya diri dan kreatif dalam menggunakan Teknologi baru Informasi dan Komunikasi. Dan memahaminya sebagai teknologi di kehidupan sosial.
            Sekolah diharapakan dapat menghubungkan pengoperasian TIK dalam setiap pembelajaran. Pemerintah Korea dengan adanya pengaplikasian TIK ini menjadikannya negara paling maju dalam hal penggunaan indikator TIK yang dipergunakan dalam pembelajaran. Penggunaan TIK dalam pendidikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di pemeritah Korea telah dilaksanakan sejak tahun 2000 dengann mengembangkan indikator dan mengadaptasikannya pada model pembelajaran inputproces /output. Indikator yang digunakan dalam infrastruktur TIK meliputi:
©    Kemampuan dari hardware komputer (standalone, multimedia in network)
©    Kemampuan hubungan dan jangkauan komputer(high-speed, broadband dan wireless)
©    Spesifikasi tugas untuk mengadaptasikan TIK ke dalam pendidikan melalui perkembangan waktu adalah dengan mengangkat empat kategori yaitu:
©    Penelitian di Universitas
©    Administrasi Pendidikan
©    Pendidikan seumur hidup
Keiginan untuk mengadapatasikan informasi melalui kehidupan sosial untuk membentuk manusia kreatif yang bisa mengimplementasikan untuk pendidkan terbuka, pembelajaran seumur hidup, sistem pembelajaran maya, dan sebagainya. Kelangsungan penggunaan TIK dalam pendidikan di pemerintah Korea, diharapkan:
©    Pendidikan harus menstimulasi siswa untuk aktif berpartisipasi
©    Pendidikan harus merubah sikap tidak peduli siswa menjadi mau belajar
©    TIK harus digunakan untuk memadukan siswa yang hiperaktif dengan hubungan sebab akibat
©    Kualitas mutu tinggi pendidikan harus mencakup segala bidang
©    Informasi yanng diberikan disetiap aktifitas harus sesuai dengan indikator yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Contoh Indikator TIK yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar anatara lain: Kemampuan dari hardware komputer, Kamampuan jaringan komputer.
            Bagaimanapun kesamaan indikator yang digunakan sebagai dasar akan memperlihatkan sejauh mana pentingnya pengaturan operasional dalam TIK, selain itu juga dapat mengetahui sejauh aman pengaturan komunikasi, perkembangan kreatifitas, keterampilan berinteraksi, keterampilan belajar kelompok, dann keterampilan berfikir kritis serta pemecahan masalah. Pembangunan dari infrastruktur untuk fasilitas TIK di pemeritah Korea mulai digunakan pada tahun 1997 dan telah mulai digunakan sebagai Rencana Tiga Tahunan untuk Construction of ICT Infrastructure periode 1997 – 1999. Tapi kemudian telah diubah menjadi Comprehensive Plan for ICT Use Elementary and Secondary School untuk periode 1998 – 2000 pada tahu 1998. Kebijakan itu pun telah mengalami perubahan kembali, dan yang terakhir adalah menjadi Five Year Plan for Education Development untuk periode 1999 – 2003.
            Pada Januari 2003 Presiden Korea Kim Dae Jung pada pesan tahun barunya untuk tahun 2003 memproklamirkan rencana keinginan pemerintah Korea untuk melengkapi Comprehensive Plan for ICT Use Elementary and Secondary School yang diguakan untuk pendidikan dan akan dilakukan pembangunan ifrastruktur untuk memfasilitasi setiap penggunaan TIK dalam pendidikan. Contoh program mengajar guru dengan menggunakan TIK adalah dengan mengerti penggunaan Kurikulum Pendidikan dan Nasional TIK :
©      Memperkenalkan penggunaan TIK dalam kegiatan Belajar Mengajar, aspek fisik yang digunakan dalam menggunkan TIK
©      Perkenalan struktur dan instruksi dalam menggunakan TIK dalam pendidikan
©      Strategi belajar mengajar TIK dalam bahasa Inggris literatur
©      Memahami model yang diajarkan
©      Memonitor kegiatan kelas dengan menggunakan video

2.3.2   Program TIK dalam Pendidikan di Korea Selatan
©        Pemerintah Korea mendirikan jaringan pendidikan yaitu Korean Educational Research and Information Service atau (KERIS). KERIS merupakan suatu organisasi yang dibentuk pemerintah korea yang bergerak di bidang ICT pendidikan dengan tujuan Untuk mengangkat mutu pendidikan dan penelitian, memajukan pendidikan, mempelajari, pengumpulan informasi yang diperlukan dalam pendidikan dan penelitian dan membangun dan mengoperasikan efektif semua sistem informasi pendidikan. Pemerintah Korea juga mendirikan jaringan pendidikan untuk Sistem Penelitian yaitu Research Information Service System (RISS).  Pada tahun 2006 KERIS mendapatkan penghargaan dari UNESCO Raja Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize sebagai organisasi non-pemerintah untuk model TIK yang sangat baik, praktik terbaik, dan penggunaan kreatif dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan pembelajaran, pengajaran dan kinerja pendidikan secara keseluruhan.

©        KERIS merupakan institusi utama pemerintah korea untuk mempromosikan penggunaan TIK dalam pendidikan. Kerja keras software baru pemerintah ini bekerja sama dengan Ministry of Education and Human Resources Development and The Offices of Educational di setiap kota dan propinsi di Korea. KERIS juga didistribusikan dan bergabung dengan EDUNET.

©        EDUNET adalah suatu produk pendidikan yang berbeda jenis dan penggunaannya. Sebagai contoh EDUNET mengarahkan sebuah stasiun pendidikan untuk guru yang membutuhkannya dalam kelangsungan proses mengajar. Stasiun untuk siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah, stasiun untuk siswa sekolah menengah atas yang tertarik untuk melanjutkan sekolah ke universitas atau mengambil kursus, dan juga stasiun untuk orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya.

©        NEIS (National Education Information System) yaitu suatu sistem jaringan nasional pemerintah yang memiliki 3 cakupan di dalam sebuah sekolah, pertama untuk keperluan staff sekolah, untuk keperluan guru dan non guru, serta untuk masyarakat dan orang tua. Adapula proyek pembangunan jaringan nasional, NABIS (National Basic Information System) dengan rencana dasarnya yaitu jaringan administrasi, keuangan, pendidikan dan kajian, kamanan.
©        Jaringan internet ultra high-speed yang telah berjalan sejak tahun 2005.  Tujuan dari program ini adalah membesarkan kemampuan untuk menghadapi masyarakat berbasis pengetahuan, mengasuh tenaga manusia industri yang kreatif. ICT di Korea Selatan dalam bidang pendidikan diantaranya berupa buku pelajaran digital dan tablet PC (perangkat yang mengkombinasikan fungsi komputer, laptop, dan PDA).
                                       
2.4    Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan di Indonesia
            Pada era sekarang ini perkembangan ICT (Information & Communication Technology) sangat mempengaruhi bahkan memaksa sistem pendidikan untuk membuat metode pembelajaran berbasis ICT yang bertujuan untuk pembelajaran lebih efektif, dinamis dan meningkatkan mutu guru dan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Sumber dari materi pelajaran sekarang tidak hanya dari guru/dosen dan buku, melainkan sumber materi pelajaran sudah sangat terbuka, mudah, dan cepat untuk dipelajari.
            Awal masuknya TIK dalam pendidikan di indonesia diwali dengan masuknya internet pertama di indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan di Internet.

            M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer dan Internet di Indonesia. Tokoh tokoh inilah yang mempopulerkan beberapa jaringan internet mulai dari radio paket internet sampai dengan jaringan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB adalah institusi pendidikan pertama di indonesiayang menjadi salah satu bagian terpenting dalam pemakain jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia di tahun 1997-1998-an.
2.4.1 Program TIK dalam Pendidikan di Indonesia
©        Seiring dengan kemajuan yang ada ITB bekerjasama dengan TELKOM dalam mengembangkan jaringan pendidikan pertama yaitu sistem teleconference dalam pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices Digital Network).  Selanjutnya dikenalkan program e- Learning, e-University, dimana dengan program program ini semua hal yang menjadi komponen pendidikan bisa diakses melalui internet.
©        e-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan kompu-ter dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalam-nya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Penggu-naan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-Room atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, email, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, dan lain sebagainya. Pada tingkat pendidikan SMA implikasi TIK  juga sudah mulai dilakukan walau belum mampu menjajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan.
©        Jardiknas Schoolnet atau jejaring pendidikan nasional zona sekolah adalah salah satu dari empat zona jaringan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Jardiknas sendiri merupakan infrastruktur jaringan skala nasional yang dapat menghubungkan lembaga pendidikan, kantor dinas pendidikan (tingkat provinsi, kota, kabupaten), perguruan tinggi, dan sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Jardiknas membagi empat zona jaringan, yaitu zona kantor dinas pendidikan, zona perguruan tinggi (INHERENT), zona sekolah (Schoolnet), dan zona personal. Pembagian zona ini berdasarkan pada skala kebutuhan, kondisi geografis. fasilitas teknologi yang ada, manfaat dan fungsi program jardiknas yang diperuntukan untuk komunitas dan institusi pendidikan.
©        Di SMA ini rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi TIK belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. TIK  belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya.
©        Penerapan TIK dalam pendidikan di indonesia pun dapat dilihat dari beberapa program berikut :
ü Distance Learning (Belajar Jarak Jauh)
ü Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
ü Perpustakaan elektronik (e-Library)
ü Pemakaian email, Blog Blog Pendidikan, serta Komputerisasi pada hasil Ujian nasional.
2.5 Perbandingan Penerapan TIK dalam Pendidikan di Korea Selatan dan Indonesia
            Penerapan TIK dalam pendidikan di korea selatan sudah sangatlah baik, terlihat dari pelaksanaan dan pemerataan pengaksesan internet bagi semua warga negaranya. Sebagai contoh adanya kerjasama APEC dengan Cyber Education milik korea ICT Korea telah maju dan tingkat penggunaannya cukup tinggi. Informatisasi pendidikan melalui jaringan-jaringan informasi kecepatan-sangat-tinggi merubah pendidikan dari gaya produktif massal yang seragam yang ada sekarang ke gaya yang mengakui individualitas, yang menciptakan lingkungan yang optimal untuk menghasilkan manusia-manusia berkualitas yang akan memimpin masa depan.
            Cyber education diluncurkan setelah Presiden Kim Daejung menekankan pentingnya proyek-proyek ‘e-education’ untuk mengurangi kesenjangan dalam IT di antara anggota-anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada pertemuan puncak ke-7 APEC yang diselenggarakan di New Zealand pada bulan September 1999. Tujuannya ialah untuk memfasilitasi informasi dan ‘know-how’ (pengetahuan) dalam pemanfaatan ICT dalam bidang pendidikan dan untuk menghasilkan guru-guru yang berkualitas yang memiliki latar belakang kuat dalam ICT yang dituntut oleh sistem ekonomi baru. Sekarang Korea menduduki posisi ketua dalam APEC ACEC Consortium yang terdiri atas 4 negara (Korea, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Hong Kong).
            Di indonesia ada beberapa kendala yang menyebabkan TIK  dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Penyebab utamanya antara lain adalah:
©      Kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini.
©      Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia.
©      Kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet. Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan.

Berikut Tabel perbandingan TIK dalam pendidikan di Korea Selatan dan Indonesia:
TABEL 1
Perbandingan Penerapan Tik dalam Pendidikan di Korea Selatan dan Indonesia


NO

INDIKATOR
NEGARA
KOREA SELATAN
INDONESIA
1.
Awal masuknya Internet dan Komputer
©     Tahun 1970 dengan program Cyber 21 dan White Paper di Institusi Komputer Korea
©    Tahun 1990 dengan program Radio paket internet di ITB
2.
Aplikasi TIK kedalam pendidikan
©     Juli 1970 (Rancangan) Juli 1996 (Aplikasi Framework act TIK  
1999 (Enforcement Plan TIK pendidikan)
©    Tahun 2000 an diperkenalkan di dalam Distance learning program Teleconference dengan ISDN dan ASDL
3.
Program Program TIK
©     KERIS, RISS, EDUNET, NEIS dan  NABIS
©    e-Learning, e-Library, JARDIKNAS, Distance Learning, dll.
4.
Pemerataan Jaringan internet
©     Jaringan internet ultra high-speed sejak tahun 2005 yang bisa diakses dimanapun.
©    Jaringan Home Internet, via telepon rumah, Modem/USB,yang masih memakai jasa produk GSM/CDMA.
5.
Pemakaian TIK dalam Pendidikan
©     Menyeluruh Mulai dari kegiatan belajar siswa, guru, sekolah dan orang tua.
©    Terbatas pada fasilitas tambahan dalam kegiatan belajar mengajar
6.
Akses internet oleh siswa dalam pembelajaran
©     Disetiap jenjang pendidikan, baik negeri atau pun swasta
©    Lebih tinggi pada jenjang SMA saja.
7.
Peran Pemerintah
©     Sangat Dominan
©     Contoh : Bekerjasama dengan organisasi APEC untuk dana TIK dalam pendidikan
©    Tidak Optimal
©    Contoh: Kurikulum TIK yang belum begitu baik, organisasi jaringan yang hanya untuk akses pengajar saja.
8.
Sarana, alat, dan Fasilitas Belajar di kelas
©     Setiap kelas terkoneksi internet dengan kecepatan 6-10 Mbps mulai tahun 1997
©     5 siswa 1 PC laptop/PDA
©     1 sekolah 1 departemen ICT
©     Ada pendidikan karir untuk guru ICT
©    Jaringan internet Terbatas bahkan lambat sekali
©    1 kelas 1 PC laptop/Proyektor
©    Guru TIK kadang tidak Berkualifikasi pendidikan TIK

9.
Ranking dunia pemakaian TIK dalam pendidikan
©     Urutan 10 dalam top 10 negara pengaplikasi TIK versi IDI (ICT development Indeks) tahun 2010
©     Peringkat ke 1 dalam PISA tahun 2009
©     Pemenang UNESCO Raja Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize tahun 2006
©   Peringkat ke 53 dalam penerapan e-learning versi elearning readiness rankings tahun 2009
©   Peringkat ke 73 dalam pemakain jaringan internet dalam pendidikan versi networking world tahun 2004
10.
Kepemilikan Website dan email
©     Setiap warga negara wajib memiliki 1 akun website dan email pada jejaring pendidikan yang telah disediakan pemerintah terutama untuk para guru dan pelajar.
©   Tidak ada ada kewajiban punya akun dan email
©   Penggunaan jejaring sosial pada masyarakat indonesia sangat  tinggi pada aspek  jejaring Pertemanan saja

3.    PENUTUP

3.1    KESIMPULAN

©    Negara Republik Korea Selatan dengan adanya pengaplikasian TIK ini menjadikannya negara paling maju dalam hal penggunaan indikator TIK yang dipergunakan dalam pembelajaran. Penggunaan TIK dalam pendidikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di Korea telah dilaksanakan sejak tahun 1999. Penerapan TIK dalam pendidikan di negara sangat optimal dan Maksimal. Dukungan pemerintah dengan membuat program program berkualitas tinggi menjadikan negara ini menjadi negara termaju penguasaan TIK nya terutama dalam bidang pendidikan.
©    Negara Republik Indonesia adalah negara berkembang yang bisa dikatakan sangat lamban dalam hal penerapan TIK dalam bidang pendidikan. Banyak alasan untuk hal ini, mulai dari kurangnya perhatian pemerintah, fasilitas yang terbatas, kurangnya SDM yang kompeten, keadaan masyarakat yang belum melek teknologi alias Gaptek. Banyak program TIK dalam pendidikan yang telah dibuat dan di aplikasikan akan tetapi hasil yang diperoleh masih jauh dari kata “MAKSIMAL”.
©    Jika dibandingkan dengan korea selatan maka Indonesia masih jauh tertinggal dari penerapan TIK terutama dalam bidang pendidikan. Kurikulum TIK disekolah yang masih belum berjalan dengan baik, Tenaga pengajar TIK yang bahkan sangat kurang, terutama Perhatian dan peran serta pemerintah yang kurang mendukung. Akan tetapi geliat indonesia untuk memajukan pendidikan dengan TIK ini harus kita apresiasi walaupun terlalu banyak hambatan dan rintangan yang ada.

3.2    SARAN
©    Penulis mengharapkan kepada pemerintah indonesia TOLONG perhatikan keadaan pendidikan negeri ini dengan semaksimal mungkin, baik itu TIK, guru, siswa, Fasilitas, dan Pemerataan pendidikan jika ingin negara kita ini berdiri sejajar atau lebih tinggi dari negara lain.
©    Kepada seluruh tenaga pendidik di negeri ini mari kita terus tingkatkan kemampuan kita, terutama dalam bidang TIK yang pada saat ini telah menjadi  indikator kesuksesan belajar dalam pendidikan.
©    Berkacalah pada kemajuan TIK dalam pendidikan di korea selatan, keuletan, ketekunan, keseriusan, inovatif, kreatif dan peran aktif seluruh lapisan masyarakatlah yang bisa membuat suatu negara berhasil dan sukses.


TERIMA KASIH
GOMAPTTA
ANT 2012 J


REFERENSI
www.keris.or.kr KERIS Building, 299, Toegye-ro (22-1, Sangrim-dong), Jung-gu, Seoul artikel PDF diunduh tanggal  14-04-2012
Harina, Yuhetty 2010  ICT dalam pendidikan - Depdiknas  Artikel PDF diunduh tanggal  15-04-2012
Kim, Yeongrok (rockim@keris.or.kr) Researcher at Public Relations and Overseas Team, Korea Education & Information Service Artikel PDF diunduh tanggal  15-04-2012
SEAMOLEC (Southeast Asean Minister of Education Organization Regional Open Distance Learning Centre) Artikel PDF diunduh tanggal  15-04-2012
Jeannie Pang, Ph.D. jean@keris.or.kr ICT Adapted Korea Education: Today and Tomorrow 15th February , 2012  Artikel PDF tanggal  15-04-2012
Byeong-Gil Ph.D  ICT in primary and secondary education policies & Prospects in KOREA Sohn, Korea Education & Research Information Service Artikel PDF tanggal  15-04-2012
(http://en.wikipedia.org/wiki/ Information_Age). diunduh tanggal 13-04-2012
telyresti.blogspot.com/2009/01/pemanfaatan-tik-di-korea.html diunduh tanggal  13-04-2012
gerakan melek ict. http://teknologipendidikan.web.id/ diunduh  tanggal  15-04-2012







1 komentar: