PENGEMBANGAN
BAHAN AJAR “KOMIK AKUNTANSI” DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) SWAKARYA PALEMBANG
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut
penganut paham Ilmu Jiwa Asosiasi yang
lebih jauh lagi: paham Empirisme,yang dipelopori oleh John Locke “Inggris” dan
Herbart “Swiss” yang ditulis dalam buku Abin Syamsuddin Makmun (2000:159) menyatakan bahwa ‘belajar
merupakan perkayaan materi pengetahuan material dan atau perkayaan pola-pola
sambutan (responses) perilaku baru (behaviour)’. Lebih jauh lagi Skinner yang
dikutip Barlow (2002:90) menyatakan bahwa: Belajar adalah suatu proses adaptasi
atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progesif. Pendapat ini
diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah ... a process of
progressive behavior adaptation. Hintzman (2002:90) mengemukakan: Learning is a
change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior.
Artinya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme
(manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah
laku organisme tersebut. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2002:92) yang
dimaksud dengan belajar adalah “tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif”.
Tahapan
perubahan tingkah laku tersebut dijelaskan secara lebih rinci oleh Abin Syamsuddin
Makmun (2000:159) bahwa “perubahan dalam konteks belajar itu dapat bersifat
fungsional atau struktural,
material dan behavioral, serta
keseluruhan pribadi (gestalt atau sekurang-kurangnya multidimensional). Dalam
kegiatan belajar, tentunya tidak akan terlepas dari proses pembelajaran. Proses
pembelajaran yang dimaksud merupakan tindak lanjut dari kegiatan belajar,
dengan kata lain kegiatan belajar dan pembelajaran ini merupakan suatu kesatuan
yang tidak dapat terpisahkan, karena pembelajaran yang dimaksud merupakan suatu
proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya.
Oemar Hamalik (2004:57) mengungkapkan
bahwa “pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan”. Sedangkan Arifin (dalam T. Rahmat, 2003:6) menyatakan
‘pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut
pembelajar yang direncanakan guru untuk dialami pembelajar selama kegiatan belajar
mengajar’. Indrawati (1999:2) mendefinisikan pembelajaran: Sebagai
pengorganisasian, penciptaan, atau pengaturan suatu kondisi lingkungan
sebaik-baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar pada siswa. Pembelajaran
juga diartikan sebagai proses belajar mengajar, dengan demikian ada dua
komponen utama dalam pembelajaran yaitu guru dan siswa yang saling
berinteraksi.
Pada
dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat
timbal balik, baik antara dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan
mahasiswa untuk mencapai tujuan perkuliahan yang telah ditetapkan secara
efektif. Dalam hal ini siswa sebagai peserta didik diperlakukan sebagai subjek
utama dalam proses perkuliahan dan dosen menempati posisi yang cukup sentral
dan strategis untuk menciptakan suasana perkuliahan yang kondusif, sehingga
dapat dengan mudah mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan perkuliahan secara
optimal. Di samping itu, dengan berkembangnya teknologi maka kegiatan
pembelajaran dapat atau bisa dioptimalkan atau dikembangkan dengan menggunakan
media pembelajaran yang tepat, agar mahasiswa mudah menyerap materi
perkuliahan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti berencana mengembangkan suatu
bahan ajar berupa Komik akuntansi.
Penelitian ini akan diberi judul Pengembangan Bahan Ajar “Komik
Akuntansi” Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Swakarya Palembang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai beirikut.
1.
Bagaimanakah hasil
pengembangan bahan ajar komik akuntansi dalam pembelajaran Akuntansi
keuangan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Swakarya Palembang?
2.
Apakah bahan ajar komik akuntansi yang dikembangkan efektif
meningkatkan hasil belajar siswa?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1.
Menghasilkan Bahan ajar berupa komik akuntansi dalam pembelajaran akuntansi
keuangan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) swakarya Palembang
2.
Mengetahui efektifitas bahan ajar komik akuntansi yang dikembangkan terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1.
Teoritis, dapat
memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan Akuntansi Keuangan.
2.
Praktis, dapat dimanfaatkan
oleh guru akuntansi dalam pembelajaran akuntansi
keuangan.
2. KAJIAN TEORI
Alat-alat yang dapat dijadikan sebagai perantara antara
pengirim pesan kepada penerima pesan disebut media. Apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (Hamalik:1986).
Dalam proses belajar mengajar kedudukan media pembelajaran sangat penting,
karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat
dibantu dengan menggunakan media sebagai perantara. Kerumitan bahan ajar dapat
lebih disederhanakan dengan bantuan media. Media pembelajaran dapat mewakili
apa yang kurang mampu dosen sampaikan melalui kata-kata tertentu. Media
pembelajaran juga dapat membantu dalam hal mengkonkretkan bahan yang abstrak.
Dengan demikian siswa lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Salah
satu media pembelajaran dalam bentuk
grafis adalah komik. Penggunaan komik sebagai media pembelajaran mempunyai
peranan yang sangat penting, yakni memiliki kemampuan dalam menciptakan minat
belajar para siswa serta membantu siswa dalam mempermudah mengingat materi
pelajaran yang dipelajarinya. Pengertian tentang komik dikemukakan salah
satunya oleh Toni Masdiono (1998:3) yaitu komik merupakan susunan gambar
bercerita dan memberikan pesan-pesan pembacanya.
Selanjutnya seorang komikus nasional, Koen (dalam Lia,
2006:19), mengatakan komik secara keseluruhan merupakan imaji kisah yang utuh
hasil perkawinan gambar dan tulisan, dan secara parsial komik merupakan
penekanan karakteristik dari segala subjek yang mampu memperkaya setting
cerita, baik aspek wujud, gesture, maupun unsur imaji suara”. Komik merupakan
media yang unik. Komik menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif.
Menurut
Scott Mc Cloud dalam bukunya
“Understanding comics, “dijelaskan bahwa komik adalah media yang sanggup
menarik perhatian semua orang dari segala usia, karena memiliki kelebihan,
yaitu mudah dipahami. Gambar yang sederhana di tambah katakata dalam bahasa
sehari-hari membuat komik dapat dibaca oleh semua orang. Jadi komik merupakan
media alternatif yang tepat untuk pembelajaran, karena keterlibatan emosi
pembacanya akan sangat mempengaruhi memori dan daya ingat akan materi pelajaran
yang di dapat, hal tersebut adalah ungkapan dari seorang ilmuan saraf
terkemuka, Dr. Joseph LeDoux (1994, dalam DePorter, dkk, 2000:23). Oleh karena
itu, dengan adanya media pembelajaran grafis dalam bentuk komik akan
mempermudah untuk menyampaikan dan menerima materi pada mata pelajaran yang
dianggap sulit bila disajikan ke dalam bentuk komik.
Memang
pendapat di atas tidak akan diterima begitu saja oleh beberapa pihak, akan
tetapi apabila kita memahami tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan
informasi/pesan, maka komik menjadi alternatif media pembelajaran
yang sangat efektif. Dengan menggunakan media
pembelajaran komik, maka akan tercipta suasana yang menyenangkan dan tidak
bosan baik bagi pengajar maupun siswa-siswi. Karena dengan menggunakan media
pembelajaran komik, kondisi pembelajaran di kelas akan lebih efektif sehingga
materi dapat selesai dengan tepat waktu, dimengerti dan dipahami.
Media
pembelajaran komik yang diterapakan
dalam bidang akuntansi adalah
sebuah media pembelajaran yang digunakan oleh seorang pengajar untuk
mempermudah penyampaian materi akuntansi kepada para siswa dengan tujuan
mencapai hasil seoptimal mungkin. Media pembelajaran komik akuntansi ini
termasuk media grafis, yang diharapkan memberikan motivasi kepada seluruh siswa
untuk menyukai dan ingin pintar dalam mata pelajaran akuntansi. Media
pembelajaran komik akuntansi terdiri dari:
·
Penjelasan-penjelasan
materi yang tidak membuat pembaca bosan
·
Contoh
soal
·
Kunci
jawaban dengan penjelasan jawaban tersebut secara terperinci
·
Latihan
soal
·
Lembar
jawaban yang telah disediakan
Dari penjelasan
di atas penulis mengambil kesimpulan, tujuan penggunaan media pembelajaran
komik akuntansi adalah untuk menarik perhatian mahasiswa dan supaya mahasiswa
tidak jenuh pada mata kuliah akuntansi yang kebanyakan materinya menghitung.
Selain tujuan di atas, media pembelajaran komik akuntansi juga memiliki tujuan
agar seorang pengajar dapat menyampaikan materi mata pelajaran akuntansi sebaik mungkin.
Hal ini
diperkuat oleh pernyataan yang dikemukakan oleh Sulaeman (1988) yang menyatakan
bahwa: Penyampaian materi pelajaran yang lebih banyak ditempuh melalui ceramah
dan Tanya jawab dua arah (guru-siswa) dan berlangsung terus-menerus akan dapat
membosankan dan melemahkan aktivitas siswa. Siswa memiliki ketergantungan yang
sangat besar kepada guru dalam melakukan kegiatan tulis. Siswa sangat mudah
mengabaikan guruguru yang cara mengajarnya berulang ulang dan karenanya tidak
menarik perhatian mereka. Lebih lanjut dikatakan bahwa berulang-ulang akan
menyebabkan penurunan efisiensi belajar.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian adalah Bahan
Ajar Komik Akuntansi dalam pembelajaran Akuntansi keuangan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Swakarya Palembang.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Bahan Ajar komik
akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang dikembangkan
oleh peneliti berupa Komik pembelajaran
akuntansi dengan materi Penyusunan Laporan Keuangan Rugi – Laba di Kelas XI jurusan Akuntansi keuangan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swakarya
Palembang.
3.3 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
mengambangkan Bahan ajar komik akuntansi dalam pembelajaran akuntansi
keuangan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Swakarya Palembang.
3.4 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Bahan
ajar komik akuntansi dalam pembelajaran Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Swakarya Palembang.
3.5 Prosedur Penelitian
Menurut
Sugiono (2011:298) langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi: (1)
Potensi dan masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi
desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji
coba pemakaian, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10) produksi massal.
1.
Potensi dan Masalah
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah identifikasi
masalah. Identifikasi masalah dilakukan dengan melakukan wawancara dengan siswa
di SMK Swakarya Palembang.
2.
Pengumpulan Informasi
Setelah dilakukan identifikasi masalah maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan informasi. Setelah informasi terkumpul selanjutnya dilakukan perumusan masalah
berdasarkan informasi yang didapat.
3.
Desain Produk
Pada tahap ini dilakukan desain produk. Produk yang diharapkan dari
penelitian ini adalah berupa Komik
pembelajaran akuntansi dengan materi Penyusunan Laporan Keuangan Rugi – Laba di Kelas XI jurusan Akuntansi keuangan.
4.
Validasi Desain
Validitasi produk dilakukan
dengan menghadirkan beberapa pakar desain instruksional dan praktisi pendidikan
yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut.
5.
Perbaikan Desain
6.
Revisi Desain
Setelah desain divalidasi, desain
tersebut direvisi, diperbaiki sesuai dengan pendapat pakar IT dan praktisis
pendidikan yang melakukan validasi desain tersebut.
7.
Uji Coba Produk
Setelah desain direvisi maka
desai tersebut menajdi produk yang siap diujikan, produk tersebut diuji coba
pada kelompok kecil dan diamati secara intensif hasil uji coba tersebut.
8.
Revisi Produk
Setelah produk diuji coba, produk
tersebut direvisi kembali berdasarkan hasil pengamatan penelitit selama uji
coba produk berlangsung.
9.
Revisi Tahap Akhir
Revisi ini memastikan kalau produk yang dikembangkan sudah benar-benar
valid dan siap diproduksi serta dipakai.
10. Produksi Masal
Setelah produk yang dikembangkan sudah benar-benar valid dan siap
diproduksi serta dipakai maka produk tersebut siap diproduksi masal.
Karena penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efektifitas bahan ajar komik akuntansi yang dikembangkan terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa maka tahap
selanjutnya dalam penelitian ini adalah penerapan penggunaan bahan ajar komik akuntansi dalam pembelajaran. Kemudian akan dilihat bagai mana efeknya terhadap
hasil belajar siswa.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Wawancara, wawancara dilakukan dalam pengumpulan data awal untuk
menentukan masalah.
2. Observasi
(1) Observasi dilakukan pada tahap pengumpulan data awal untuk menentukan
masalah.
(2)Observasi juga dilakukan dalam pengembangan produk.
(3) Tes
Tes dilakukan untuk
mengetahui apakah bahan ajar komik
akuntansi di SMK Swakarya Palembang mempunyai efek potensial
terhadap hasil belajar siswa.
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil observasi
pengembangan produk dan data hasil tes siswa.
Analisis Data Observasi
Data observasi dianalisis
berdasarkan pencapaian skor terhadap indikator-indikator yang terdapat dalam
lembar observasi. Adapun ketentuan penskoran yang digunakan untuk tiap
indikator adalah sebagai berikut.
#
Skor 1 jika tidak terdapat indikator yang tampak
#
Skor 2 jika terdapat 1 indikator yang tampak
#
Skor 3 jika terdapat 2 indikator yang tampak
#
Skor 4 jika terdapat 3 indikator yang tampak
Analisis Data Tes
Data tes yang dianalisis berdasarkan
skor yang didapatkan siswa untuk setiap jawaban soal. Hasil data tes yang
diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel. 1
Hasil Tes Siswa
NO
|
Nama siswa
|
NILAI TES
|
1
|
Ari Satria
|
70
|
2
|
Arie Saputra
|
82
|
3
|
Asih Wulan Neri
|
85
|
4
|
Ayu Mayang Asmara
|
56
|
5
|
Badriyah
|
85
|
6
|
Darnojik
|
75
|
7
|
Dedi Zahara
|
88
|
8
|
Dian Sari
|
79
|
9
|
Dona
|
65
|
10
|
Endang Dewani
|
73
|
11
|
Hendri Wijayanto
|
81
|
12
|
Hermanto Harianja
|
87
|
13
|
Melisa
|
76
|
14
|
Meta Oktavia Sari
|
85
|
15
|
Nadia Pratiwi
|
75
|
16
|
Nila Ardila
|
78
|
17
|
Nofta Sari
|
84
|
18
|
Nora Nopi Yanti
|
84
|
19
|
Nova Itriani
|
66
|
20
|
Pauzan Aziman
|
77
|
21
|
Resdian Januar
|
69
|
22
|
Roben Saputra
|
74
|
23
|
Robi Julius
|
79
|
24
|
Rumyati
|
76
|
25
|
Sari Susnilawati
|
75
|
26
|
Septi Optika
|
68
|
27
|
Siti Aisyah
|
87
|
28
|
Siti Barokah
|
83
|
29
|
Siti Maysaroh
|
85
|
30
|
Tia Liana
|
80
|
Hasil
yang ingin dilihat dari data tes ini adalah apakah hasil tes ini menunjukkan
bahwa penggunaan bahan ajar komik
akuntansi
yang dikembangkan dalam pembelajaran akuntansi
keuangan mempunyai efektifitas tinggi terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahuinya
dilakukan perbandingan rata-rata hasil tes tersebut terhadap nilai ketuntasan
minimal (KKM) yang telah ditetapkan di SMK
Swakarya,
yaitu 80. Hipotesis yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Ho :
o < 80 (Rata-rata hasil belajar siswa lebih
rendah dari nilai KKM)
H1 :
(Rata-rata hasil belajar siswa lebih tinggi
atau sama dengan nilai KKM)
Dengan
dan t tabel = 1,697
Dengan menggunakan SPSS uji-t satu
sampel diperoleh data sebagai berikut.
One-Sample
Statistics
N
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
|
HASIL
TES
|
30
|
77.57
|
7.655
|
1.398
|
One-Sample Test
Test Value = 0
|
||||||
t |
df
|
Sig. (2-tailed)
|
Mean Difference
|
95% Confidence Interval of the Difference
|
||
Lower |
Upper
|
|||||
HASIL
TES
|
55.500
|
29
|
.000
|
77.567
|
74.71
|
80.43
|
Dari data di atas dapat kita lihat t
hitungnya adalah 55,500 berarti t hitung > t tabel, maka Ho
ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar siswa lebih tinggi atau sama dengan
nilai KKM.
Kesimpulan:
1.
Penggunaan bahan ajar
komik akuntansi dalam pembelajaran Akuntansi keuangan
di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swakarya Palembang mempunyai efektfitas yang baik terhadap hasil belajar
siswa.
2.
Proses
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran komik akuntansi yang
diterapkan di kelas Akuntansi mendapat respon baik dari
siswa.
REFERENSI
DEPDIKNAS.
(2003). Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas.
Gafur, A. (2004). Pedoman Penyusunan Materi Pembelajaran (Instructional
Material. Jakarta: Depdiknas
Indrawati. (1999).
Model-model Pembelajaran. Bandung: PPPG IPA.
Jelarwin, Dabutar. 2008.
Pengaruh Media Pembelajran
Terhadap hasil Belajar
SMK Swasta Skripsi.
Medan. Universitas Negeri Medan
Marcell Bonneff. (1998). Komic Indonesia Membuat Komik
. Jakarta:
Creative Media Jakarta
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.2008.
Metode penelitian Kuantitatif
kualitatif dan R &D. Jakarta: Alfabeta
Trisakti Lagobumto. Toba SamisirL
http://re-searchengines.com/0408jelarwin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar