ANALISIS
SWOT
SD
NEGERI 41
PLUS BANYUASIN III
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu ciri sekolah yang
bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat artinya, bagaimana pihak
sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga
menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat perkembangan
dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu
melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional,
manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses
terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta
ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf
internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya
bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan
pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk
mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan
pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi
manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah)
memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai
masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk merumuskan
strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis
selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program
– program sebuah organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic
planner) harus menganalisis faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model yang
paling populer saat ini adalah analisis SWOT.
Gambar
1. Model SWOT Organisasi
Organisasi
yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah SDN 41 Plus
Banyuasin III. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan
Threats (ancaman) dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan
sekolah ini adalah melihat sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan
situasi dari sekolah tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
·
Apakah
definisi analisis SWOT?
·
Bagaimana
penerapan analisis SWOT di SD Negeri 41 Plus Banyuasin III?
·
Bagaimana
perhitungan analisis SWOT di SD Negeri 41 Plus Banyuasin III?
1.3
Tujuan
·
Mengetahui
definisi analisis SWOT
·
Mengetahui
bagaimana penerapan analisis SWOT di SD Negeri 41 Plus Banyuasin III
·
Mengetahui
dan membahas perhitungan analisis SWOT di SD Negeri 41 Plus Banyuasin III
1.4 Manfaat
·
Memberikan
pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan dan
perhitungan analisis SWOT di organisasi sekolah.
2. PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi SD Negeri 41 Plus
Banyuasin III
2.1.1 Profil Sekolah
1.
Nama Sekolah : SDN 41 Plus Banyuasin III
2. Status : Negeri
3. NPSN : 10646504
4. Tahun
Pendirian : 2009
5. Status
Tanah : Tanah Pemkab. Banyuasin
6. Luas
Tanah : 7. 446 m2
7. Rombongan
Belajar : 5
8. Jumlah
Tenaga Pendidik : 11 orang
9. Jumlah
Tenaga Kependidikan : 3 orang
10. Lokasi
Sekolah : Komplek Perkantoran Pemkab. Banyuasin,
Mulya Agung, Kec.
Banyuasin III Kab. Banyuasin
2.1.2 Visi dan Indikator Visi Sekolah
1. Visi
”Terwujudnya akhlaq, prestasi, dan berwawasan
global yang dilandasi nilai-nilai budaya luhur sesuai dengan ajaran agama
Islam.”
2. Indikator Visi
Ø Unggul
dalam lomba olahraga dan seni
Ø Unggul
dalam disiplin
Ø Unggul
dalam aktivitas keagamaan
2.1.3 Misi Sekolah
a.
Menanamkan keyakinan/ akidah melalui
pengamalan ajaran agama Islam.
b. Mengoptimalkan
proses pembelajaran dan bimbingan.
c.
Mengembangkan pengetahuan di bidang
IPTEK, bahasa, olah raga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi
siswa.
d. Mengintegrasikan
dan mensinergikan nilai-nilai Imtaq ke dalam Iptek.
e.
Menjalin kerjasama yang harmonis antara
warga sekolah dan lingkungan.
2.1.4 Tujuan dan Sasaran Sekolah
1.
Tujuan
Ø Dapat
mengamalkan ajaran agama Islam sebagai hasil proses pembelajaran dan dan
pembiasaan .
Ø Menguasai
dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih
tinggi.
Ø Meraih
prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat kabupaten.
Ø Menjadi
sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar
Ø Menjadi
sekolah yang diminati di masyarakat.
2. Sasaran
Ø Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi finalis lomba setingkat
kecamatan
Ø Memiliki tim kesenian yang secara teratur mengadakan latihan dan
pentas di sekolah
Ø Pelanggaran disiplin siswa di sekolah maksimal 2 persen
Ø Memiliki kelompok kegiatan ekstra kurikuler baca tulis Al-Qur’an
yang secara teratur mengadakan latihan baca tulis Al-Qur’an
2.1.5 Upaya Mencapai Tujuan
1.
Peningkatan Iman dan Takwa
Kegiatan untuk meningkatkan
iman dan takwa dilaksanakan secara terprogram dengan melibatkan seluruh siswa
dan guru. Kegiatan memerlukan persiapan
yang matang dan dana yang memadai.
Kegiatan ini bukan hanya kegiatan ceremonial atau rutin saja, melainkan
dilaksanakan secara benar, bertanggung jawab dan monitoring yang tepat.
Usaha yang dilakukan antara
lain:
1)
Meningkatkan kualitas
pengembangan diri, belajar Iqro’ dan seni baca Al-Qur’an
2)
Belajar membaca Al-Qur’an
berupa ayat pendek
3)
Mengadakan pembacaan surat
Yasin bersama setiap Jum’at pagi
4)
Mengikuti berbagai lomba
keagamaan, misalnya MTQ, kaligrafi, ceramah agama, nasyid dan busana muslim
yang diadakan berbagai instansi.
5)
Mengadakan Sholat Dhuha dan
Zuhur berjamaah
2.
Peningkatan Mutu Akademik
Usaha peningkatan mutu
akademik merupakan usaha yang harus dilaksanakan secara simultan. Kegiatan ini
hendaknya mendapat dukungan dari semua komponen sekolah. Usaha peningkatan mutu ini bukan hanya untuk
meningkatkan nilai ujian nasional juga meningkatkan nilai ujian sekolah, karena
keduanya saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Usaha yang dilaksanakan
adalah:
1)
Meningkatkan kualitan
pembelajaran
2)
Meningkatkan disiplin,
efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran
3)
Melaksanakan kegiatan jam
tambahan di sore hari
4)
Melaksanakan lomba mata
pelajaran tertentu, seperti Olimpiade Sains, lomba pidato dalam Bahasa Inggris
5)
Memasukkan pelajaran
tertentu kedalam kegiatan pengembangan diri, seperti Matematika dan sains.
6)
Membentuk kelompok-kelompok
belajar sesuai dengan tempat tinggal siswa
3.
Peningkatan dibidang Non
Akademik / Ekstrakurikuler
3.1 Peningkatan Kemampuan di bidang seni
a.
Memasukkan pelajaran seni
tertentu kedalam pengembangan diri
b.
Mengikuti berbagai lomba
seni baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten
3.2 Peningkatan Kemampuan
di bidang olahraga
a. Menyelenggarakan latihan olahraga terprogram bola voli, sepak
bola, bulu tangkis, tenis meja, catur, dll.
b. Membuat sarana olahraga seperti lapangan sepak bola
c. Mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain
d. Mengadakan kegiatan pertandingan antar kelas (class meeting)
e. Mengikuti kegiatan pertandingan, baik di tingkat kecamatan,
kabupaten maupun provinsi
4. Peningkatan di Bidang Kebersihan dan di Bidang Penghijauan
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan penghijauan
lingkungan sekolah adalah:
1)
Menyusun daftar piket guru
dan siswa baik piket kelas maupun piket umum
2)
Melaksanakan program
penghijauan
3)
Pengadaan/penambahan pot
bunga
4)
Mengangkat petugas
kebersihan sekolah
5)
Menyediakan alat-alat
kebersihan
6)
Menyediakan kotak sampah
7)
Membuat lobang pembuangan
sampah
8)
Menyediakan alat-alat P3K
9)
Sebelum pulang siswa
diwajibkan membersihkan kelas dan lingkungannya
5. Peningkatan di Bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan usaha kesehatan sekolah
adalah:
1)
Bekerjasama dengan Puskesman
kecamatan dalam upaya pelayanan kesehatan
2)
Penyediaan obat-obatan untuk
UKS
3)
Bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan melatih beberapa orang siswa sebagai petugas kesehatan
4)
Penyediaan ruang khusus
sebagai ruang UKS
5)
Bekerja sama dengan
Puskesmas dan Pepsodent mengadakan program sikat gigi bersama setiap pagi
2.2
Perencanaan SWOT
Suatu
kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya
dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia
pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa
ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang
kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Satu
hal yang harus diingat oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau
yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi
oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting
dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun
peluang.
2.3
Definisi Analisis SWOT
SWOT
adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities
(peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk
mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan
kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa
situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
· S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
· W =
Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
· O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang
merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang
berkembang bagi organisasi di masa
depan.
· T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam
eksistensi organisasi di masa depan.
Dalam
dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan
kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan,
fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan
iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya
dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan
faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002).
Analisis
SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi
dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat
kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis
SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor
internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).
2.4 Tahap – Tahap Analisis
SWOT
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap
perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu :
tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan.
2.4.1
Tahap pengumpulan data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan
pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan
pra analisis data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data
eksternal dan data internal.
Data
eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
ü Peran masyarakat
ü Donatur
ü Pemerintah
Data
internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
ü Laporan keuangan sekolah
ü Administrasi sekolah
ü Kegiatan Belajar mengajar
ü Keadaan guru dan siswa
ü Fasilitas dan prasarana sekolah
ü Administrasi guru dan lain lain
Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan
data yaitu: matriks faktor strategi eksternal dan matriks faktor strategi
internal.
Langkah – Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi
Eksternal (EFAS) Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
·
Susunlah
dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan dan
Kelemahan).
·
Beri
bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting).
·
Hitung
rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya
kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman adalah
kebalikan dari pemberian rating peluang.
·
Kalikan
bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor).
·
Gunakan
kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor tersebut
dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
·
Jumlahkan
skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi sekolah
yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah dalam hal
ini SDN 41 plus banyuasin III bereaksi terhadap faktor – faktor strategis
eksternalnya.
Tabel 1. Perhitungan EFAS SDN 41 Plus Banyuasin III
Faktor – Faktor strategi Eksternal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X
Rating
|
Komentar
|
PELUANG (O)
1.Dukungan pemerintah daerah
dalam melengkapi sarana dan prasarana
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sekolah dapat mengajukan prososal ke Pemerintah
Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu dilakukan untuk melengkapi sarana dan
prasarana sekolah
|
2.Kesesuaian sarana dan prasarana
sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan per-kembangan IPTEK serta IMTAK
|
0,15
|
4
|
0,60
|
Karena sarana dan prasarana merupakan kekuatan
artinya kerjasama pengadaan sarana dan prasarana dan pemanfaatan yang ada
harus di kembangkan terus.
|
3.Tuntutan masyarakat terhadap lulusan
yang berkualitas
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Masyarakat mengharapkan setelah selasai dari SD ini
diharapkan dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi dan berkualitas
|
4.Sponsor/perusahaan/yayasan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Bantuan sponsor guna pengembangan
sekolah tidak ada.
|
5.Dukungan orang tua tinggi
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Terbukti dengan orang
tua yang mendaftarkan
anaknya test masuk SD 41 plus sangat banyak
|
Faktor – Faktor strategi Eksternal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X
Rating
|
Komentar
|
ANCAMAN (T)
1.Lembaga
pendidikan sejenis
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Banyak
SDN – SDN lainnya yang juga di favoritkan di sekitar lingkungan SDN 41 PLUS
Banyuasin III
|
2.Lingkungan sosial sekolah
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Memiliki
lapangan olah raga yang belum begitu memadai sebagai SDN Plus dan tempat parkir
yang tidak cukup luas
|
3.Pusat
Berbagai kegiatan
|
0,05
|
3
|
0,15
|
Belum
banyak kegiatan yang dipusatkan di SDN ini
|
4.Persaingan
masuk SMP negeri
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Banyak
Persaingan lulusan yang terjadi antar SDN – SDN yang di minati dalam tes
masuk SMP negeri
|
5.Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika
|
0,05
|
3
|
0,15
|
Belum terlalu
maksimal karena belum ada guru Khusus mengajar TIK di sekolah ini jadi
kemapuan dalam bersaing dengan SDN plus lainnya akan sulit.
|
JUMLAH
TOTAL O + T
|
1,00
|
3,15
|
Kesimpulan:
Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana
adalah peluang yang paling besar yang dimiliki oleh SDN 41 Plus Banyuasin III
walaupun ini peluang ini masih jauh dari sekali tertinggi. tetapi haruslah
dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah
dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan memperkecil ancaman pada
butir lima yaitu persaingan dalam bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman
ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak hanya
infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga
harus di penuhi.
Tabel 2. Perhitungan IFAS SDN 41 Plus Banyuasin III
Faktor – Faktor strategi Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X
Rating
|
Komentar
|
KEKUATAN (S)
1. Motivasi guru dan siswa
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Motivasinya tinggi dengan mampu mengembangkan
metode pembelajaran dan siswanya cukup antusias dalam pembelajaran
dan ekstrakurikuler.
|
2. Fasilitas
perpustakaan dan loboratorium
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Selain kondusif, kelengkapan buku, dan alat
praktik yang dimanfaatkan siswa tersedia dengan cukup baik
|
3.
Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun
guru dengan siswa
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sangat kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler
ataupun pembelajaran, terutama dukungan positif siswa
|
4.
Pendekatan, metode mengajar guru yang bervariasi
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Guru menggunakan pendekatan, metode pembelajaran
yang bervariasi
|
5. Pembiyaan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Orang tua siswa memiliki kemampuan membayar biaya
yang relatif mahal
|
KELEMAHAN (W)
1. Rekrutmen guru
dan staff
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Rekrutmen guru dan staf
yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan sarat
dengan unsur kekeluargaan
|
2. Keadaan guru
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sebagian besar tenaga guru masih berstatus Honorer dan mengajar
ditempat lain
|
3. Penerimaan
siswa Baru/pindahan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Peneriman siswa
dengan test, transparan tetapi masihadanya titipan dari berbagai pihak.
|
4.
Jamsostek
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Tidak adanya
jamsostek bagi guru –
guru terutama Guru Honorer.
|
5. Gedung sekolah
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sudah
banyak membutuhkan perbaikan – perbaikan.
|
JUMLAH S + W
|
1,00
|
3,45
|
Kesimpulan :
Dilihat dari bobot masing – masing butir Kekuatan dan
kelemahan yang ada pada matrik diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki SDN 41 Plus Banyuasin III ini seimbang baik dari
skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak sekolah bahwa
kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan
yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan
meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada
dapat teratasi.
2.4.2
Tahap Analisis Data SWOT
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh
terhadap kelangsungan sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua
informasi tersebut dalam model – model kuantitatif perumusan strategi. Ada
beebrapa Model yang dapat digunakan dalam menyusun analisis SWOT antara lain:
·
Matriks
TOWS atau Matrik SWOT
·
Matriks
BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share Matriks
·
Matriks
Internal Eksternal
·
Matriks
SPACE
·
Matriks
Grand Strategy
Dalam
makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau SWOT, karena matrik ini
akan menggambarkan sevara jelas bagaimana peluang, ancaman eksternal yang dihadapi
sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Diagram 1 Matrik SWOT
STRENGTHS (S)
·
Motivasi guru dan siswa
·
Fasilitas
perpustakaan dan laboratorium
·
Hubungan
yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa
·
Pendekatan,
metode mengajar guru yang bervariasi
·
Pembiyaan
|
WEAKNESSES (W)
·
Rekrutmen
guru dan staff
·
Keadaan Guru
·
Penerimaan
siswa Baru/pindahan
·
Jamsostek
·
Gedung Sekolah
|
|
OPPORTUNITY (O)
· Dukungan pemerintah daerah
dalam melengkapi sarana dan prasarana
· Kesesuaian sarana dan prasarana
sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan per-kembangan IPTEK serta IMTAQ
· Tuntutan
masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas
· Sponsor/perusahaan/yayasan
· Dukungan orang tua tinggi
|
STRATEGI SO
· Terus memotivasi guru dan siswa dalam KBM dengan Dukungan pemerintah
dalam melengkapi sarana prasarana
· Terus melanjutkan hubungan baik
guru dan siswa di iringi dengan IMTAQ dan IPTEK .
· Terus melakukan pendekatan dan metode mengajar yang bervariasi dan berinovasi
dalam mengajar agar terus akan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
|
STRATEGI WO
· Diharapkan kepada pemerintah untuk tidak hanya memperhatikan sarana
dan prasarana tetapi pengadaan tenaga pengajar yang Mumpuni juga.
· Adanya kemampuan orang tua siswa untuk pembiyaaan sekolah yang lumayan
mahal dapat dijadikan donatur dalam hal perbaikan perbaikan gedung sekolah
|
THREATS (T)
· Lembaga pendidikan sejenis
· Lingkungan sosial sekolah
· Pusat Berbagai kegiatan
· Persaingan masuk SMP negeri
· Kemajuan Teknologi Komputer dan
Informatika
|
STRATEGI ST
·
Selalu berusaha dan bekerja keras untuk menjadi yang
terbaik di segala bidang baik itu guru, siswa dalam rangka persaingan dengan
sekolah lain.
·
Terus berkreatifitas dan berinovasi dalam KBM .
|
STRATEGI WT
· Menerima tenaga guru dengan fair melalu tes masuk jika ingin bersaing
dengan dunia luar, baik segi TIK, lulusan dan ekstrakurikuler, skarean kualitas
guru adalah cerminan kualitas Siswa.
|
2.5 Tahap Perhitungan
Analisis SWOT SDN 41 Plus Banyuasin III
Penentuan Posisi SDN 41 Plus Banyuasin III
Dengan
mempergunakan tabel Faktor Internal-Eksternal, dan skala sangat tinggi, tinggi,
sedang, dan rendah, maka kedudukan SDN 41 Plus Banyuasin III apabila dianalisis
dengan diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan berikut:
IFAS
|
3,60
|
EFAS
|
3,15
|
Total
Skor Kekuatan (S)
|
1,80
|
Total
Skor peluang (O)
|
1,95
|
Total
Skor Kelemahan (W)
|
1,65
|
Total
Skor Ancaman (T)
|
1,20
|
S
– W (1,80 – 1,65)
|
0,15
|
O
– T
|
0,75
|
ST
|
SO
|
WT
|
WO
|
Daerah WT Weaknesses (W) 1,65
KETERANGAN
AFI = 3,60 , dengan (S = 1.80) dan (W = 1,65) , jadi (S – W =1,80 – 1,65 = 0,15)
AFE = 3,15 , dengan (O =
1,95) dan (T = 1,20) , jadi (O – P = 1,95 – 1,20 = 0,75)
Penjelasan:
· Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal
yang berhubungan dengan SWOT di SDN 41 Plus Banyuasin 3 ini bisa dikatakan
memiliki kekuatan yang masih kurang baik terbukti dari AFI (analisis faktor
internal) berupa kekuatan dengan poin
1,80 dari skala 1 s/d 4 (1,80) adalah angka yang masih kurang untuk kategori
kekuatan.
· Poin kelemahan 1,65 adalah angka yang sangat besar
untuk kategori kelemahan. Selisih S dan T ini tidak jauh hanya 0,15. Hal ini
dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah untuk menetapkan kebijakan kebijakan
yang baru dan lebih kreatif guna meningkatkan poin kekuatan sekolah sehingga
jauh diatas poin kelemahan sekolah.
· Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) SDN 41
Plus Banyuasin III ini mempunyai poin peluang 1,95 angka ini jika dilihat dari
skala 1 – 4 masih belum bisa dikatakan cukup.. Hal ini adalah dapat dijadikan
pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih cerdas dalam memanfaaatkan peluang dan
mencari peluang lain dalam rangka memajukan
sekolah.
· Pada poin ancaman 1,20 poin ini adalah angka yang
melebihi standar skala untuk kategori ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman
tersebut besar. Dengan demikian antara peluang dan ancaman hanya beselisih 0,75
masih banyak hal – hal yang harus diusahakan sekolah agar poin peluang bisa lebih besar daripada poin
ancaman.
· Keadaan SDN 41 Plus Banyuasin III ini belum bisa
dikatakan baik setelah dilakukan analisis SWOT masih banyak hal – hal yang
harus di perbaiki guna memperoleh keadaan yang stabil sehingga dapat mengambil
keputusan yang tepat untuk kemajuan sekolah.
Berikut Skala yang biasa
digunakan dalam menganalisis SWOT skala angka 1-4
(Dalam Rangkuti, 2008 : 22 –
25)
Kekuatan: Poin 1 = Kecil
Poin
4 = Besar
Peluang : Poin 1 = Kecil
Poin
4 = Besar
Kelemahan :
Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil
Ancaman: Poin 1 = Besar
Poin 4
= Kecil
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di SDN
41 Plus Banyuasin III diatas dapat disimpulkan:
·
Analisis
SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength), dan Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan,
dan kebijakan program – program sebuah organisasi.
·
Analisis
SWOT di SDN 41 Plus Banyuasin III dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu
analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah. Kemudian dijabarkan ke
dalam matrik analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu
analisis faktor eksternal dan analisis faktor internal.
·
Hasil
dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S
= 1.80)
dan (W = 1,65)
, (O = 1,95) dan (T = 1,20). Dan poin poin angka ini masih sangat jauh dari skala
tertinggi SWOT dengan Kriteria :
Kekuatan: Poin 1 = Kecil Kelemahan
: Poin 1 = Besar
Poin 4 = Besar Poin
4 = kecil
Ancaman:
Poin 1 = Besar Peluang : Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Kecil Poin 4 = besar
3.2
Saran
·
Diharapkan
kepada pihak sekolah SDN 41 Plus Banyuasin III untuk selalu bekerja keras dalam meningkatkan kekuatan
sekolahnya dengan memanfaatkan peluang
peluang yang ada. terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi
agar dapat meningkatkan kualitas sekolah ini lebih baik lagi
·
Sebagai
sekolah PLUS harusnya baik dalam segala aspek Analisis SWOT , maka jadikanlah
nama PLUS itu benar benar PLUS di segala aspek, tidak hanya dari jumlah lulusan
yang berkualitas saja tetapi juga didukung dengan aspek lainnya yang bisa di
upgrade lebih tinggi lagi.
·
Diharapkan analisis ini dapat dijadikan
bahan pertimbangan SDN 41 Plus Banyuasin III dalam pengembangan dan inovasi
sekolah ke arah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
REFERENSI
Depdiknas. 2002.
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah. Jakarta: Ditjen Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Rangkuti, Freddy. 2008 Analisis
SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sanjaya, Wina.
2009. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Kencana Utama
Tata Usaha SDN 41 Plus Banyuasin III . 2011.
www.wikipedia.com. Analisis Strength Weeknesses Opportunities
Threats. Diakses tanggal 4 mei 2012
http://www.12-monkeys.com/2009/03/18/ analisa-swot-sebuah-event/.
Diakses tanggal 4 mei
2012
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com. Diakses
tanggal 4 mei 2012
http://www.scribd.com/doc/11942959/Teknik-Penyusunan-Renstra-Sekolah.
Diaksestanggal 5 mei 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT tanggal
5 mei 2012
DINAS PENDIDIKAN
SDN 41 PLUS BANYUASIN III
NPSN 10646504 NSS 101110746504
Alamat : Komplek Perkantoran Pemkab.Banyuasin Mulya
Agung, Banyuasin III
((0711)
7690010 Fax. (0711) 7690020 website:www.diknasba.info email : info@diknasba.info
Kode Pos 30753
PROFIL
SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama
Sekolah : SDN 41 Plus Banyuasin III
2. Status : Negeri
3. NPSN : 10646504
4. Tahun
Pendirian : 2009
5. Status
Tanah : Tanah Pemkab. Banyuasin
6. Luas
Tanah : 7. 446 m2
7. Rombongan
Belajar : 5
8. Jumlah
Tenaga Pendidik : 11 orang
9. Jumlah
Tenaga Kependidik : 3 orang
10. Lokasi
Sekolah : Komplek Perkantoran Pemkab. Banyuasin,
Mulya
Agung, Kec. Banyuasin III Kab.
Banyuasin
B. IDENTITAS
KEPALA SEKOLAH
1. Nama dan Gelar : Muhamad
Kaminsya, S.Pd
2. NIP : 19680729 198902 1 001
3. Pendidikan Terakhir : Sarjana
Strata I
4. Konsentrasi : Pendidikan
Dasar
5. Pelatihan yang Pernah diikuti :
No
|
Nama Diklat
|
Tahun
|
Tempat
|
Tingkat
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
|
Diklat
Berjenjang Instruktur Guru IPA SD
- Tingkat
Dasar
- Tingkat
Lanjutan
- Tingkat
Menengah
- Tingkat
Tinggi
Diklat
Peningkatan Integrasi Imtaq - Iptek
Diklat
Instruktur Pendidikan Budi Pekerti
Diklat
membantu siswa berkesulitan belajar
Diklat SPP
Penataran 3
Kemampuan Dasar (3R)
Diklat
Penggunaan Alat Peraga IPA
Penataran
Bidang Studi IPA
|
2004
2005
2006
2007
2003
2003
1998
2002
2004
1997
1992
|
LPMP Palembang
LEC Metro Lampung
PPPG IPA Bandung
PPPG IPA Bandung
Hotel Purnama Bogor
Wisma
Handayani Jakarta
SLB – A Jakarta
SLB – Palembang
SLB – Palembang
SLB – Palembang
LPMP Palembang
|
Provinsi
Nasional
Nasional
Nasional
Nasional
Nasional
Nasional
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
|
4. BANGUNAN
Jenis Bangunan
|
Jumlah Lokal
|
Kondisi
|
2 Unit Ruang Kelas
1 Unit Kantor
1 Unit Aula
1 Unit WC Siswa
1 Unit WC Guru
|
6
2
2
4
4
|
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
|
KEADAAN GURU DAN PEGAWAI
BANYAK GURU = .......12...... ORANG ( ...5.... LK +
...7.... PR ) BANYAK TU = 2 ORANG PENJAGA SEKOLAH = .......1...... ORANG
N0.
|
NAMA
GURU/PEGAWAI/NIP
|
L/P
|
TEMPAT
DAN TANGGAL LAHIR
|
STTB
TAHUN
|
JABATAN
(KS,GK,GA,GOR)
|
GOL.
RUANG
|
TMT
|
MENGAJAR
KELAS
|
MULAI
DIANGKAT
|
MULAI
BERTUGAS DI SD INI
|
GAJI
POKOK
|
ABSEN
|
KET
|
|||
S
|
I
|
A
|
JL
|
|||||||||||||
1
|
Muhammad
Kaminsya, S.Pd
19660325
199303 1 004
|
L
|
Musi
Banyuasin
25-03-1966
|
S1
2007
|
Kepala
Sekolah
|
III/d
|
01-03-93
|
PKN
III,IV,V
|
01-03-1993
|
17-11-2011
|
2.577.100,-
|
|||||
2
|
Desi
Hadiawati,S.Pd,SD
19771223
200312 2 003
|
P
|
CampangTiga
23-12-1977
|
SI
2007
|
Guru
Kelas
|
III/a
|
01-10-08
|
III
|
01-12-2003
|
01-07-2009
|
1.830.100,-
|
|||||
3
|
Erik Tanamal, S.Pd.
19850201 201001 1 016
|
L
|
P.Balai
01-02-1985
|
S1
2008
|
Guru
Penjas
|
III/a
|
01-01-10
|
II,V
|
01-01-2010
|
12-07-2010
|
1.394.720,-
|
|||||
4
|
Hendrik Buditama, S.Pd
19850521 201101 1 004
|
L
|
Palembang
21-05-1985
|
S1
2010
|
Guru
Penjas
|
III/a
|
01-01-
11
|
I,III,IV
|
01-01-2011
|
23-02-2011
|
1.394.720,-
|
|||||
5
|
Novi
Fajarita,A.Ma
19791118
200902 2 002
|
P
|
Palembang
18-11-1979
|
DII
PGSD
2005
|
Guru
Kelas
|
II/b
|
19-03-09
|
I
|
19-03-2009
|
01-07-2009
|
1.502.700,-
|
|||||
6
|
Elwinda,
A.Ma.Pd.SD
19820121
201101 2 002
|
P
|
Keman,
OKI
21-01-1982
|
DII
2009
|
Guru
Kelas
|
II/b
|
01-01-11
|
V
|
01-01-2011
|
07-03-2011
|
1.502.700,-
|
|||||
7
|
Ayenti Zulhida, S.Pd
-
|
P
|
Palembang
19-10-1980
|
S1
2009
|
Guru
Kelas
|
-
|
-
|
II
|
-
|
12-07-2010
|
-
|
|||||
8
|
Maya
Sari,S.Pd
-
|
P
|
Mulya
Agung
17-02-1983
|
SI
2005
|
Guru
Kelas
|
-
|
-
|
IV
|
-
|
13-07-2009
|
-
|
|||||
9
|
Seto Wicaksono,S.Pd.I
-
|
L
|
Musi
Landas
16-07-1982
|
SI
2007
|
Guru
BTA
|
-
|
-
|
I,II,III,IV,V
|
-
|
01-07-2009
|
-
|
|||||
10
|
Lasmi,S.Pd.I
-
|
P
|
Limbungan
14-08-1984
|
SI
2006
|
Guru
Agama
|
-
|
-
|
I,II,III,IV,V
|
-
|
01-07-2009
|
-
|
|||||
11
|
Fera
Wyndy Astuti,S.Pd
-
|
P
|
Palembang
09-10-1979
|
SI
2005
|
Guru
B.Inggris
|
-
|
-
|
I,II,III,IV,V
|
-
|
13-07-2009
|
-
|
|||||
12
|
Herwina
Puspitasyarie,A.Md
-
|
P
|
Palembang
09-12-1984
|
DIII
2004
|
TU
|
-
|
-
|
-
|
-
|
13-07-2009
|
-
|
|||||
13
|
Jumhairiyah
Rizkawati,
S.Kom
-
|
P
|
P.Balai
23-01-1987
|
S.I
2009
|
TU
|
-
|
-
|
-
|
-
|
28-09-2009
|
-
|
|||||
14
|
Heriyanto
-
|
L
|
P.Balai
06-11-1971
|
SMA
1993
|
Penjaga
|
-
|
-
|
-
|
-
|
01-07-2009
|
-
|
Rekapitulasi
golongan :
Golongan
II/a = - orang Golongan
III/a =
3 orang Golongan IV/a = - orang
Golongan
II/b = 2 orang Golongan III/b = - orang Golongan
IV/b = - orang
Golongan
II/c = - orang Golongan III/c = - orang Golongan
IV/c = -
orang
Golongan
II/d = - orang Golongan III/d = 1 orang Golongan
IV/d = - orang
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Muhamad Kaminsya, S.Pd
NIP.19660325 199303 1 004
SDN 41 PLUS BANYUASIN III
Gambar 4. Aktivitas Berwudhu Siswa
|
Gambar 1. Aktivitas Istirahat
|
Gambar 2. Kondisi Fisik Sekolah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar