Laman

PENGUNJUNG

Selasa, 13 Januari 2015

MOTIVASI  BELAJAR

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
         
            Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk,  dimodifikasi dan berkembang dari belajar menurut Suryabrata (dalam Khodijah,2009 : 43) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap
            Diantara berbagai factor yang mempengaruhi belajar adalah motivasi dimana sering dipandang sebagai factor yang cukup dominan. Setiap siswa yang tidak memiliki motivasi dalam belajar akan mempengaruhi prestasinya di sekolah. Individu yang memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang memiliki motivasi rendah atau tidak memiliki motivasi sama sekali (Syah, Muhibbin, 1999).
            Dalam hal belajar siswa akan berhasil belajarnya kalau dalam dirinya ada kemauan untuk belajar, keinginan atau dorongan inilah disebut motivasi. Motivasi adalah suatu konsep yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi, arah dan intensitas perilaku individu. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan, kekuatan ini dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhi, (2) tingkah laku, (3) tujuan dan (4) umpan balik. Hellriegel dan Slocum (dalam  Khodijah, 2009: 146 ).
            Dalam arti yang lebih luas, motivasi diartikan sebagai pengaruh dari energi dan arahan terhadap perilaku yang meliputi: kebutuhan, minat, sikap, nilai, aspirasi dan perangsang. Kebutuhan dan dorongan untuk memuaskan kebutuhan tersebut merupakan sumber utama motivasi. Gage dan Berliner (dalam  Khodijah, 2009: 149).
            Dilihat dari sumbernya, motivasi belajar ada dua jenis yaitu: (1) motivasi intrinsik dan (2) ekstrinsik menurut Winkel (dalam Khodijah, 2009 : 150).   Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang lain. Seseorang yang secara intrinsik termotivasi akan melakukan pekerjaan karena mendapatkan pekerjaan itu menyenangkan dan bisa memenuhi kebutuhannya, tidak tergantung pada penghargaan eksplisit atau paksaan eksternal lainnya. Misalnya seorang siswa belajar dengan giat karena ingin menguasai berbagai ilmu yang dipelajari disekolahnya. Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan atau berupa penghargaan dan cita-cita. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena rangsangan atau bantuan orang lain. Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau pengindaran hukuman, motivasi yang terbentuk oleh factor-faktor ekstrenal seperti ganjaran atau hukuman. Misalnya seorang siswa mengerjakan pekerjaan rumah (pr) karena takut dihukum oleh guru.
            Berdasarkan keterangan diatas maka perlu adanya rumusan tentang pengaruh motivasi pada keberhasilan belajar peserta didik baik di tinjau dari defenisi motivasi belajar, peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa, teori-teori yang berkaitan dengan motivasi belajar, jenis-jenis motivasi belajar serta teknik-teknik dalam memotivasi siswa dalam belajar.

PERMASALAHAN
Yang menjadi permasalah dalam makalah ini adalah :
1.      Apa pengertian Motivasi ?
2.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik ?
3.      Bagaimana peran motivasi guru dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik ?
4.      Teori-teori apa saja yang berhubungan dengan motivasi belajar ?
5.      Jenis-jenis motivasi apa yang mempengaruhi proses belajar ?
6.      Bagaimana Implikasinya dalam pendidikan dan pembelajaran  ?
TUJUAN
Tujuan pembahasan dari makalah adalah untuk :
1.      Memahami pengertian Motivasi ?
2.      Memahami factor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik ?
3.      Memahami peran motivasi guru dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik ?
4.      Mendeskripsikan dan menjelaskan teori-teori  yang berhubungan dengan motivasi belajar ?
5.      Mendeskripsikan jenis-jenis motivasi yang mempengaruhi proses belajar ?
6.      Menjelaskan implikasi motivasi dalam pendidikan dan pembelajaran  ?
MANFAAT
Dari hasil pembahasan tentang permasalahan mengenai pengaruh motivasi pada keberhasilan  belajar peserta didik diharapkan dapat bermanfaat pada keberhasilan belajar bagi peserta didik.
PEMBAHASAN
1.       Pengertian Motivasi      
Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan, mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Petri (dalam Khodijah, 2009 : 148), menggambarkan motivasi sebagai kekuatan yang bertindak pada organisme yang mendorong dan mengarahkan perilakunya. Eggen dan Kauchak (dalam Khodijah, 2009 : 148), mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan yang memberi energi, menjaga kelangsungannya dan mengarahkan perilaku terhadap tujuan. Jadi motivasi adalah suatu dorongan yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
            Di dalam motivasi terkandung adanya cita-cita atau aspirasi  siswa. Dengan cita-cita atau aspirasi ini diharapkan siswa dapat belajar dan mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar dan dapat mewujudkan aktualisasi diri. Dengan kemampuan siswa, kecakapan dan ketrampilan dalam menguasai mata pelajaran diharapkan siswa dapat menerapkan dan mengembangkan kreativitas belajar
           
2.         Faktor-faktor  yang mempengaruhi motivasi belajar
Menurut Lashley seperti yang dikutip oleh Chamben (dalam Khodijah,2009: 155-156). Faktor  penting yang mempengaruhi motivasi belajar adalah;

  1. Faktor fisiologis, salah satunya adalah kelelahan baik kelelahan mental maupun fisik
  1. Emosi atau yang disebut dengan kondisi yang termotivasi. Emosi meningkatkan keiginan seseorang untuk melakukan sesuatu
  1. Kebiasaan yang bisa menjadi motivator
  1. Mental , nilai dan sikap individu
  1. Faktor lingkungan dan insentif

Perbedaan individual juga sangat berpengaruh pada motivasi yang disebabkan karena karena perbedaan tujuan perilaku, keyakinan, kemampuan monitoring, standar, keyakinan akan kemampuan yang dimiliki, minat, ekspektasi dan nilai-nilai.
Kondisi siswa dimana siswa yang dalam keadaan fit akan menyebabkan siswa tersebut bersemangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Siswa yang sedang sakit atau banyak persoalan maka siswa tersebut tidak akan mempunyai gairah dalam belajar.
Disamping itu kondisi lingkungan siswa yang berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya serta kehidupan pada masyarakat juga mendukung adanya semangat dalam motivasi belajar. Misalkan dengan lingkungan yang aman, tentram,tertib, dan indah maka semangat dalam motivasi belajar mudah diperkuat. Selain itu melalui unsur-unsur dinamis dalam belajar yakni dengan siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup merupakan pembelajaran yang baik.
Menurut Dalyono (1997: 55-60) berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua factor yaitu:

  1. Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)
  1. Kesehatan
  1. Intelegensi dan bakat
  1. Minat dan motivasi

Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan beberapa hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekarjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Begitu pula seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong
  1. Cara belajar

           
b.   Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri orang yang belajar)
            (1). keluarga, (2) sekolah, (3) masyarakat (4) lingkungan sekitar

  1.  Peran motivasi guru dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik

           
            Menurut Sutikno, Sobry (2009). Setiap siswa mempunyai motivasi yang berbeda dalam belajar, disini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar. Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut :

  1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar
2        Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa seperti siswa yang berprestasi
3        Saingan/kompetisi
Guru berusaha  mengadakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4        Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun
5        Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini bukan berupa kekrasan namun nasehat atau tugas. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya
6        Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar 
Stateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik
7        Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8        Membantu kesulitan belajar siswa didik secara individual atau kelompok
9        Menggunakan metode yang bervariasi
10    Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Menurut Khodijah (2009 : 157-158) Motivasi memiliki peran strategis dalam belajar, baik pada saat akan memulai belajar, saat sedang belajar, maupun saat berakhirnya belajar. Agar perannya lebih optimal, maka perlu adanya prinsip-prinsip motivasi dalam belajar :

  1. Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar
  1. Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrensik  dalam belajar
  1. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
  1. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar
  1. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
  1. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Teknik-teknik memotivasi siswa menurut Elliot (dalam Khodidjah, 2009 : 159) seorang guru dapat membangkitkan motivasi belajar pada siswa yaitu :
1.      Pada saat mengawali belajar
Setiap kali mengawali pelajaran guru dapat memulai dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing siswa mengungkapkan sikap  dan kebutuhan tehadap pelajaran
2.      Selama belajar
Guru dapat menstimulasi siswa dengan menimbulkan daya tarik pada pelajaran sehingga terjadi perubahan prilaku
3.      Pada saat mengakhiri belajar
Guru harus membantu siswa mencapai kompetensi dengan menyakini bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

  1. Teori-teori yang berhubungan dengan motivasi belajar

Morgan , dkk ( dalam Khodijah, 2009 : 151-152) mengemukakan empat teori motivasi yaitu: teori Drive, teori Insentif, teori Opponent process dan teori Optimal level
1.      Teori Drive
Digambarkan sebagai teori dorongan motivasi dalam diri manusia
2.      Teori Insentif
Digambarkan sebagai teori full (tarikan) dimana individu mengharapkan kesenangan dari pencapaian dari apa yang disebut intesif positif dan menghindari insentif negatif
3.      Teori Opponent process
Manusia dimotivasi untuk mencari tujuan yang memberi perasaan mosi senang dan menghindari tujuan yang menghasilkan ketidaksenangan.
4.      Teori Optimal level
Individu dimotivasi untuk berperilaku dengan cara tertentu untuk menjaga level optimal pembangkitan yang menyenangkan
            Elliot, dkk (dalam Khodijah,2009 : 152-154) mengemukakan empat teori motivasi yaitu teori Hirarki kebutuhan Maslow, teori Kognitif Bruner, teori Kebutuhan berprestasi dan teori Atribusi

  1. Teori Hirarki kebutuhan Maslow

Orang termotivasi terhadap suatu perilaku karena ia memperoleh pemuasan kebutuhan fisiologi, rasa aman, cinta dan memiliki, penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri
  1. Teori Kognitif Bruner

Yaitu siswa dapat melihat makna pengetahuan, ketrampilan dan sikap bila mereka menemukan semua itu sendiri
  1. Teori Kebutuhan berprestasi

McClelland (dalam Elliot, 1996) menyatakan bahwa mereka yang berupaya mencari tantangan, tugas-tugas yang cukup sulit dan ia mampu melakukannya dengan baik, mengharapkan umpan balik yang mungkin, serta ia juga mudah merasa bosan dengan keberhasilan yang terus menerus
  1. Teori Atribusi

Ada tiga asumsi menurut Petri seperti yang dikutip oleh Elliot (dalam Khodijah,2009 : 153). Pertama, orang ingin tahu penyebab perilakunya dan perilaku orang lain. Kedua , mereka tidak menerapkan penyebab perilaku mereka  secara random, Ketiga, penyebab perilaku yang ditetapkan individu mempengaruhi perilaku berikutnya.

  1. Jenis-jenis motivasi yang mempengaruhi proses belajar

            Motivasi belajar ada dua jenis yaitu: (1) motivasi intrinsik dan (2) ekstrinsik (Winkel  dalam  Khodijah, 2009: 150). Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang lain. Seseorang yang secara intrinsik termotivasi akan melakukan pekerjaan karena mendapatkan pekerjaan itu menyenangkan dan bisa memenuhi kebutuhannya, tidak tergantung pada penghargaan eksplisit atau paksaan eksternal lainnya. Misalnya seorang siswa belajar dengan giat karena ingin menguasai berbagai ilmu yang dipelajari disekolahnya. Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan atau berupa penghargaan dan cita-cita. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena rangsangan atau bantuan orang lain. Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau pengindaran
hukuman, motivasi yang terbentuk oleh factor-faktor ekstrenal seperti ganjaran atau hukuman. Misalnya seorang siswa mengerjakan pekerjaan rumah (pr) karena takut dihukum oleh guru.
            Menurut Davis dan Newstrom (dalam Khodijah, 2009:151) motivasi yang berpengaruh cara-cara seseorang dalam bertingkah laku, termasuk belajar ada: (1) motivasi berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi tantangan untuk maju dan berkembang (2) motivasi berafilasi yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang lain secara efektif (3) motivasi berkompetensi yaitu dorongan untukmencapai hasil kerja dengan kwalitas tinggi (4) motivasi berkuasa yaitu dorongan untuk mempengaruhi orang lain dan situasi.
6.                  Implikasinya dalam pendidikan pembelajaran
            Motivasi digunakan sebagai pembuka dalam setiap proses belajar mengajar, selama belajar dan saat mengakhiri belajar. Peran guru disini adalah motivator. Sebagai seorang motivator guru harus mampu memberikan  motivasi kepada peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Pemberian motivasi juga sering digunakan pada berbagai kegiatan pelatihan dalam pendidikan formal maupun non formal.


PENUTUP
           

SIMPULAN
  1. Definisi  Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
  1. Variasi penting yang mempengaruhi  motivasi belajar : (1) fisiologis, (2) emosi, (3) kebiasaan, (4) mental individu, dan (5) faktor lingkungan
  1. Peran motivasi guru dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik yaitu:

Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, hadiah, saingan/kompetisi, pujian, hukuman, membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar, membentuk kebiasaan belajar yang baik, membantu kesulitan belajar siswa didik secara individual atau kelompok, menggunakan metode yang bervariasi dan menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Teknik-teknik memotivasi siswa menurut Elliot (dalam Khodidjah, 2009 : 159), seorang guru dapat membangkitkan motivasi belajar pada siswa yaitu : (1) pada saat mengawali belajar,(2) selama belajar, (3) Pada saat mengakhiri belajar

  1. Teori-teori tentang motivasi belajar

Morgan,dkk ( dalam Khodijah, 2009 : 151-152)  mengemukakan empat teori motivasi yaitu: teori Drive, teori Insentif, teori Opponent process dan teori Optimal level
Elliot, dkk (dalam Khodijah, 2009 : 152-154)  mengemukakan empat teori motivasi yaitu teori Hirarki kebutuhan Maslow, teori Kognitif Bruner, teori Kebutuhan berprestasi dan teori Atribusi

  1. Dua jenis motivasi belajar yaitu: (1) motivasi intrinsik dan (2) ekstrinsik. Winkel (dalam  Khodijah, 2009: 150). Motivasi belajar memiliki peranan yang sangat menentukan dan mendorong siswa untuk belajar dengan penuh perhatian dan kosentrasi dalam menerima pelajaran, sehingga

tercapai tujuan yang diharapkan oleh siswa yaitu hasil belajarnya yang ditunjukkan dengan prestasi belajar akan meningkat. Jadi dalam hal ini motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Semakin tinggi motivasi belajar, maka hasil belajar yang dicapai akan semakin meningkat. Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar maka hasil belajar yang dicapai akan semakin menurun
  1. Implikasinya dalam pendidikan dan  pengajaran

Digunakan sebagai pembuka dalam proses belajar mengajar, selama belajar dan saat mengakhiri belajar.   Peran guru disini adalah motivator.   Sebagai seorang motivator guru harus mampu memberikan  motivasi kepada peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal
SARAN
           
1.   Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan , banyak faktor penentu keberhasilan belajar, salah satunya adalah motivasi belajar peserta didik. Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik disekolah maka guru harus dapat dan tepat untuk memberikan motivasi kepada siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Guru harus dapat mengetahui hal-hal yang dapat memotivasi siswa sehingga tercapai keberhasilan belajar peserta didik.
2.   Di dalam motivasi terkandung adanya cita-cita atau aspirasi  siswa. Dengan cita-cita atau aspirasi ini diharapkan siswa dapat belajar dan mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar dan dapat mewujudkan aktualisasi diri. Dengan kemampuan siswa, kecakapan dan ketrampilan dalam menguasai mata pelajaran diharapkan siswa dapat menerapkan dan mengembangkan kreativitas belajar
DAFTAR  PUSTAKA
 Khodijah, Nyayu. 2009. Psikologi  Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press
Sutikno, Sobry. 2009. Artikel Pendidikan. NTB: research and development


Tidak ada komentar:

Posting Komentar