MOTIVASI
BELAJAR
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Belajar merupakan suatu
proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan,
pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang dari belajar menurut
Suryabrata (dalam Khodijah,2009 : 43) belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap
Diantara berbagai
factor yang mempengaruhi belajar adalah motivasi dimana sering dipandang
sebagai factor yang cukup dominan. Setiap siswa yang tidak memiliki motivasi
dalam belajar akan mempengaruhi prestasinya di sekolah. Individu yang memiliki
motivasi belajar yang lebih tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan individu yang memiliki motivasi rendah atau tidak
memiliki motivasi sama sekali (Syah, Muhibbin, 1999).
Dalam hal belajar
siswa akan berhasil belajarnya kalau dalam dirinya ada kemauan untuk belajar,
keinginan atau dorongan inilah disebut motivasi. Motivasi adalah suatu konsep
yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi, arah dan intensitas perilaku
individu. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan
sesuatu untuk mencapai tujuan, kekuatan ini dirangsang oleh adanya berbagai
macam kebutuhan seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhi, (2) tingkah laku, (3)
tujuan dan (4) umpan balik. Hellriegel dan Slocum (dalam Khodijah, 2009: 146 ).
Dalam arti yang
lebih luas, motivasi diartikan sebagai pengaruh dari energi dan arahan terhadap
perilaku yang meliputi: kebutuhan, minat, sikap, nilai, aspirasi dan
perangsang. Kebutuhan dan dorongan untuk memuaskan kebutuhan tersebut merupakan
sumber utama motivasi. Gage dan Berliner (dalam
Khodijah, 2009: 149).
Dilihat dari
sumbernya, motivasi belajar ada dua jenis yaitu: (1) motivasi intrinsik dan (2)
ekstrinsik menurut Winkel (dalam Khodijah, 2009 : 150). Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul
dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang
lain. Seseorang yang secara intrinsik termotivasi akan melakukan pekerjaan
karena mendapatkan pekerjaan itu menyenangkan dan bisa memenuhi kebutuhannya,
tidak tergantung pada penghargaan eksplisit atau paksaan eksternal lainnya.
Misalnya seorang siswa belajar dengan giat karena ingin menguasai berbagai ilmu
yang dipelajari disekolahnya. Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian,
sikap, pengalaman, pendidikan atau berupa penghargaan dan cita-cita. Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena rangsangan atau bantuan orang
lain. Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran
atau pengindaran hukuman, motivasi yang terbentuk oleh factor-faktor ekstrenal
seperti ganjaran atau hukuman. Misalnya seorang siswa mengerjakan pekerjaan
rumah (pr) karena takut dihukum oleh guru.
Berdasarkan
keterangan diatas maka perlu adanya rumusan tentang pengaruh motivasi pada
keberhasilan belajar peserta didik baik di tinjau dari defenisi motivasi
belajar, peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa, teori-teori
yang berkaitan dengan motivasi belajar, jenis-jenis motivasi belajar serta
teknik-teknik dalam memotivasi siswa dalam belajar.
PERMASALAHAN
Yang menjadi permasalah dalam makalah ini adalah :
1.
Apa pengertian Motivasi ?
2.
Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik ?
3.
Bagaimana peran motivasi guru
dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik ?
4.
Teori-teori apa saja yang
berhubungan dengan motivasi belajar ?
5.
Jenis-jenis motivasi apa yang
mempengaruhi proses belajar ?
6.
Bagaimana Implikasinya dalam
pendidikan dan pembelajaran ?
TUJUAN
Tujuan pembahasan dari makalah adalah untuk :
1.
Memahami pengertian Motivasi ?
2.
Memahami factor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik ?
3.
Memahami peran motivasi guru
dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik ?
4.
Mendeskripsikan dan menjelaskan
teori-teori yang berhubungan dengan
motivasi belajar ?
5.
Mendeskripsikan jenis-jenis
motivasi yang mempengaruhi proses belajar ?
6.
Menjelaskan implikasi motivasi
dalam pendidikan dan pembelajaran ?
MANFAAT
Dari hasil pembahasan tentang permasalahan mengenai
pengaruh motivasi pada keberhasilan
belajar peserta didik diharapkan dapat bermanfaat pada keberhasilan
belajar bagi peserta didik.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Motivasi
Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan,
mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Petri (dalam Khodijah, 2009
: 148), menggambarkan motivasi sebagai kekuatan yang bertindak pada organisme
yang mendorong dan mengarahkan perilakunya. Eggen dan Kauchak (dalam Khodijah,
2009 : 148), mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan yang memberi energi,
menjaga kelangsungannya dan mengarahkan perilaku terhadap tujuan. Jadi motivasi
adalah suatu dorongan yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk
aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, motivasi
adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Di dalam motivasi
terkandung adanya cita-cita atau aspirasi
siswa. Dengan cita-cita atau aspirasi ini diharapkan siswa dapat belajar
dan mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar dan dapat mewujudkan
aktualisasi diri. Dengan kemampuan siswa, kecakapan dan ketrampilan dalam
menguasai mata pelajaran diharapkan siswa dapat menerapkan dan mengembangkan
kreativitas belajar
2.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar
Menurut Lashley seperti yang dikutip oleh Chamben (dalam Khodijah,2009:
155-156). Faktor penting yang
mempengaruhi motivasi belajar adalah;
- Faktor fisiologis, salah satunya adalah kelelahan baik kelelahan mental maupun fisik
- Emosi atau yang disebut dengan kondisi yang termotivasi. Emosi meningkatkan keiginan seseorang untuk melakukan sesuatu
- Kebiasaan yang bisa menjadi motivator
- Mental , nilai dan sikap individu
- Faktor lingkungan dan insentif
Perbedaan individual juga sangat berpengaruh pada
motivasi yang disebabkan karena karena perbedaan tujuan perilaku, keyakinan,
kemampuan monitoring, standar, keyakinan akan kemampuan yang dimiliki, minat,
ekspektasi dan nilai-nilai.
Kondisi siswa dimana siswa yang dalam keadaan fit akan
menyebabkan siswa tersebut bersemangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan
tugas dengan baik. Siswa yang sedang sakit atau banyak persoalan maka siswa
tersebut tidak akan mempunyai gairah dalam belajar.
Disamping itu kondisi lingkungan siswa yang berupa
keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya serta kehidupan pada
masyarakat juga mendukung adanya semangat dalam motivasi belajar. Misalkan dengan
lingkungan yang aman, tentram,tertib, dan indah maka semangat dalam motivasi
belajar mudah diperkuat. Selain itu melalui unsur-unsur dinamis dalam belajar
yakni dengan siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup merupakan pembelajaran yang
baik.
Menurut Dalyono (1997: 55-60) berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua factor yaitu:
- Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)
- Kesehatan
- Intelegensi dan bakat
- Minat dan motivasi
Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar
dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan beberapa hal,
antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh
pekarjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Begitu pula seseorang
yang belajar dengan motivasi yang kuat akan melaksanakan kegiatan belajarnya
dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Motivasi berbeda dengan
minat. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong
- Cara belajar
b. Faktor
Eksternal (yang berasal dari luar diri orang yang belajar)
(1). keluarga, (2) sekolah, (3)
masyarakat (4) lingkungan sekitar
- Peran motivasi guru dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik
Menurut Sutikno,
Sobry (2009). Setiap siswa mempunyai motivasi yang berbeda dalam belajar,
disini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau
melakukan belajar. Ada
beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa, sebagai berikut :
- Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih
dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapai kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam
belajar
2
Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini
akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu,
siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa seperti siswa yang berprestasi
3
Saingan/kompetisi
Guru berusaha
mengadakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4
Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan
penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun
5
Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan
saat proses belajar mengajar. Hukuman ini bukan berupa kekrasan namun nasehat
atau tugas. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau
merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya
6
Membangkitkan dorongan kepada
anak didik untuk belajar
Stateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal
ke peserta didik
7
Membentuk kebiasaan belajar
yang baik
8
Membantu kesulitan belajar
siswa didik secara individual atau kelompok
9
Menggunakan metode yang
bervariasi
10
Menggunakan media yang baik dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran
Menurut Khodijah (2009 : 157-158) Motivasi memiliki
peran strategis dalam belajar, baik pada saat akan memulai belajar, saat sedang
belajar, maupun saat berakhirnya belajar. Agar perannya lebih optimal, maka
perlu adanya prinsip-prinsip motivasi dalam belajar :
- Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar
- Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrensik dalam belajar
- Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
- Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar
- Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
- Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
Teknik-teknik memotivasi siswa menurut Elliot (dalam Khodidjah, 2009
: 159) seorang guru dapat membangkitkan motivasi belajar pada siswa yaitu :
1.
Pada saat mengawali belajar
Setiap kali mengawali pelajaran guru dapat memulai
dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing siswa mengungkapkan sikap dan kebutuhan tehadap pelajaran
2.
Selama belajar
Guru dapat menstimulasi siswa dengan menimbulkan daya
tarik pada pelajaran sehingga terjadi perubahan prilaku
3.
Pada saat mengakhiri belajar
Guru harus membantu siswa mencapai kompetensi dengan
menyakini bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
- Teori-teori yang berhubungan dengan motivasi belajar
Morgan , dkk ( dalam Khodijah, 2009 :
151-152) mengemukakan empat teori motivasi yaitu: teori Drive, teori Insentif, teori Opponent process
dan teori Optimal level
1.
Teori Drive
Digambarkan sebagai teori dorongan
motivasi dalam diri manusia
2.
Teori Insentif
Digambarkan sebagai teori full
(tarikan) dimana individu mengharapkan kesenangan dari pencapaian dari apa yang
disebut intesif positif dan menghindari insentif negatif
3.
Teori Opponent process
Manusia dimotivasi untuk mencari
tujuan yang memberi perasaan mosi senang dan menghindari tujuan yang
menghasilkan ketidaksenangan.
4.
Teori Optimal level
Individu dimotivasi untuk
berperilaku dengan cara tertentu untuk menjaga level optimal pembangkitan yang
menyenangkan
Elliot, dkk (dalam
Khodijah,2009 : 152-154) mengemukakan empat teori motivasi yaitu teori Hirarki
kebutuhan Maslow, teori Kognitif Bruner, teori Kebutuhan berprestasi dan teori
Atribusi
- Teori Hirarki kebutuhan Maslow
Orang termotivasi terhadap suatu
perilaku karena ia memperoleh pemuasan kebutuhan fisiologi, rasa aman, cinta
dan memiliki, penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri
- Teori Kognitif Bruner
Yaitu siswa dapat melihat makna
pengetahuan, ketrampilan dan sikap bila mereka menemukan semua itu sendiri
- Teori Kebutuhan berprestasi
McClelland (dalam Elliot, 1996) menyatakan bahwa mereka
yang berupaya mencari tantangan, tugas-tugas yang cukup sulit dan ia mampu
melakukannya dengan baik, mengharapkan umpan balik yang mungkin, serta ia juga
mudah merasa bosan dengan keberhasilan yang terus menerus
- Teori Atribusi
Ada tiga asumsi menurut Petri seperti yang dikutip oleh
Elliot (dalam Khodijah,2009 : 153). Pertama, orang ingin tahu penyebab
perilakunya dan perilaku orang lain. Kedua , mereka tidak menerapkan penyebab
perilaku mereka secara random, Ketiga,
penyebab perilaku yang ditetapkan individu mempengaruhi perilaku berikutnya.
- Jenis-jenis motivasi yang mempengaruhi proses belajar
Motivasi belajar
ada dua jenis yaitu: (1) motivasi intrinsik dan (2) ekstrinsik (Winkel dalam
Khodijah, 2009: 150). Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul
dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang
lain. Seseorang yang secara intrinsik termotivasi akan melakukan pekerjaan
karena mendapatkan pekerjaan itu menyenangkan dan bisa memenuhi kebutuhannya,
tidak tergantung pada penghargaan eksplisit atau paksaan eksternal lainnya.
Misalnya seorang siswa belajar dengan giat karena ingin menguasai berbagai ilmu
yang dipelajari disekolahnya. Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian,
sikap, pengalaman, pendidikan atau berupa penghargaan dan cita-cita. Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena rangsangan atau bantuan orang
lain. Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran
atau pengindaran
hukuman, motivasi yang terbentuk oleh factor-faktor ekstrenal
seperti ganjaran atau hukuman. Misalnya seorang siswa mengerjakan pekerjaan
rumah (pr) karena takut dihukum oleh guru.
Menurut Davis dan
Newstrom (dalam Khodijah, 2009:151) motivasi yang berpengaruh cara-cara
seseorang dalam bertingkah laku, termasuk belajar ada: (1) motivasi
berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi tantangan untuk maju dan berkembang
(2) motivasi berafilasi yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang lain
secara efektif (3) motivasi berkompetensi yaitu dorongan untukmencapai hasil
kerja dengan kwalitas tinggi (4) motivasi berkuasa yaitu dorongan untuk
mempengaruhi orang lain dan situasi.
6.
Implikasinya dalam pendidikan pembelajaran
Motivasi digunakan
sebagai pembuka dalam setiap proses belajar mengajar, selama belajar dan saat
mengakhiri belajar. Peran guru disini adalah motivator. Sebagai seorang
motivator guru harus mampu memberikan
motivasi kepada peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal. Pemberian motivasi juga sering digunakan pada berbagai
kegiatan pelatihan dalam pendidikan formal maupun non formal.
PENUTUP
SIMPULAN
- Definisi Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan yang mengubah energi
dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan
tertentu. Dengan kata lain, motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu.
- Variasi penting yang mempengaruhi motivasi belajar : (1) fisiologis, (2) emosi, (3) kebiasaan, (4) mental individu, dan (5) faktor lingkungan
- Peran motivasi guru dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik yaitu:
Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, hadiah,
saingan/kompetisi, pujian, hukuman, membangkitkan dorongan kepada anak didik
untuk belajar, membentuk kebiasaan belajar yang baik, membantu kesulitan
belajar siswa didik secara individual atau kelompok, menggunakan metode yang
bervariasi dan menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Teknik-teknik memotivasi siswa menurut Elliot (dalam
Khodidjah, 2009 : 159), seorang guru dapat membangkitkan motivasi belajar pada
siswa yaitu : (1) pada saat mengawali belajar,(2) selama belajar, (3) Pada saat
mengakhiri belajar
- Teori-teori tentang motivasi belajar
Morgan,dkk ( dalam Khodijah, 2009 :
151-152) mengemukakan empat teori
motivasi yaitu: teori Drive, teori Insentif, teori Opponent process dan teori Optimal
level
Elliot, dkk (dalam Khodijah, 2009 : 152-154) mengemukakan empat teori motivasi yaitu teori
Hirarki kebutuhan Maslow, teori Kognitif Bruner, teori Kebutuhan berprestasi
dan teori Atribusi
- Dua jenis motivasi belajar yaitu: (1) motivasi intrinsik dan (2) ekstrinsik. Winkel (dalam Khodijah, 2009: 150). Motivasi belajar memiliki peranan yang sangat menentukan dan mendorong siswa untuk belajar dengan penuh perhatian dan kosentrasi dalam menerima pelajaran, sehingga
tercapai tujuan yang diharapkan oleh siswa yaitu hasil
belajarnya yang ditunjukkan dengan prestasi belajar akan meningkat. Jadi dalam
hal ini motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Semakin tinggi
motivasi belajar, maka hasil belajar yang dicapai akan semakin meningkat.
Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar maka hasil belajar yang dicapai akan
semakin menurun
- Implikasinya dalam pendidikan dan pengajaran
Digunakan sebagai pembuka dalam proses belajar mengajar,
selama belajar dan saat mengakhiri belajar.
Peran guru disini adalah motivator.
Sebagai seorang motivator guru harus mampu memberikan motivasi kepada peserta didik, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal
SARAN
1.
Dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan , banyak faktor penentu keberhasilan belajar, salah satunya
adalah motivasi belajar peserta didik. Untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik disekolah maka guru harus dapat dan tepat untuk memberikan
motivasi kepada siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Guru harus
dapat mengetahui hal-hal yang dapat memotivasi siswa sehingga tercapai
keberhasilan belajar peserta didik.
2.
Di dalam motivasi terkandung
adanya cita-cita atau aspirasi siswa.
Dengan cita-cita atau aspirasi ini diharapkan siswa dapat belajar dan mengerti
dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar dan dapat mewujudkan aktualisasi
diri. Dengan kemampuan siswa, kecakapan dan ketrampilan dalam menguasai mata
pelajaran diharapkan siswa dapat menerapkan dan mengembangkan kreativitas
belajar
DAFTAR PUSTAKA
Khodijah, Nyayu.
2009. Psikologi Pendidikan. Palembang : Grafika Telindo
Press
Sutikno, Sobry.
2009. Artikel Pendidikan. NTB: research and development
Tidak ada komentar:
Posting Komentar