REFLEKSI BUKU
MODEL’S OF TEACHING
(MODEL – MODEL PEMBELAJARAN)
1. BIBLIOGRAFI
BUKU
· PENULIS
Bruce Joyce, Marsha Weil, Dan Emily Calhoun
· JUDUL BUKU
Model’s
of teaching (Model – Model Pembelajaran)
2. BUKU
MODEL’S OF TEACHING
Sebuah
buku yang di buat menghubungkan para calon guru dan para guru yang telah
berpengalaman dengan berbagai cara pengajaran yang telah dikembangkan secara
sempurna. Buku ini juga dimaksudkan untuk menghubungkan mereka dengan model
model pengajaran yang tidak hanya masuk akal, tetapi juga model pengajaran yang
menganjurkam mereka melakukan penelitian pada setiap aktifitas pengajaran.
3.
BUKU MODEL’S OF TEACHING
Bertemakan
tentang hasil penelitian para pengajar pengajar di Amerika serikat tentang
berbagai cara mengajar dan bermacam – macam
model pembelajaran yang bertujuan mempermudah proses belajar mengajar di
kelas. Selain dikhususkan untuk pengajar pemula, hasil penelitian ini juga
sebagai khasanah tambahan ilmu untuk seluruh pendidik di seluruh dunia.
4. STRUKTUR
BUKU
·
Pendahuluan,
buku ini adalah cetakan ke 8 di tahun 2009. Ditulis dari sudut pandang seorang
guru, buku teks ini akan menunjukkan secara spesifik dan realistis bagaimana
dari hasil penelitian yang sangat bermanfaat untuk dunia pendidikan. Penemuan
penemuan model – model pembelajaran media ke dalam sajian mereka, untuk
menggunakan mereka sebagai perangkat mengajar dan memandu siswa siswa
menggunakan mereka sebagai perangkat pemelajaran.
·
Buku ini terdiri
dari 22 bab materi. Yang terbagi bagi menjadi 6 sub sub pokok bahasan yang di
jabarkan secara details sesuai kebutuhan pendidik maupun siswa. Pada inti pokok
dalam buku ini adalah bahwa sebagai seorang guru dan pendidik kita diharuskan
juga menjadi peneliti dalam bidang pendidikan. Hal ini sangat penting mengingat
tuntutan zaman dan kemajuan teknologi saat ini menuntut banyak perkembangan
dalam hal belajar terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan hasil hasil
penelitian yang dihasilkan maka akan memperkaya cara – cara mengajar uang lebih
berkualitas dan tentunya akan menghasilkan siswa yang mumpuni juga.
Adapun
bagian bagian BAB dari buku ini yaitu:
ü BAB 1
MENGAWALI PENELITIAN, Menciptakan Komunitas Para Pembelajar
ü BAB 2
DARI MANA DATANGNYA MODEL – MODEL PEMBELAJARAN, Berbagai Cara dalam
Merekonstruksi Pengetahuan
ü BAB 3
KAJIAN TENTANG LAMBATNYA PERTUMBUHAN PENDIDIKAN BERBASIS ILMU PENGETAHUAN,
Panduan Dasar Melalui Pengajaran Retorik
ü BAB 4
TIGA SISI PENGAJARAN, Gaya, Model, dan Keragaman
ü BAB 5
BELAJAR BERFIKIR SECARA INDUKTIF, Membentuk Konsep Dengan Mengumpulkan dan
Mengolah
ü BAB 6
PENCAPAIAN KONSEP – KONSEP, Mempertajam Keterampilan – Keterampilan Berfikir
Dasar
ü BAB 7
MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR, Mengembangkan Kemampuan baca Tulis Lintas
Kurikulum
ü BAB 8
PENELITIAN ILMIAH DAN LATIHAN PENELITIAN, Seni Membuat Kesimpulan
ü BAB 9
VISUAL, PENGHAFALAN (MEMORIZATION), Meluruskan Kata
ü BAB 10
SINEKTIK, Seni – seni Meningkatkan Pemikiran Kreatif
ü BAB 11
VIDEO, BELAJAR DARI PRESENTASI, Advance organiser
ü BAB 12
MITRA – MITRA DALAM PEMBELAJARAN, Dari Berpasangan Menuju Investigasi Kelompok
ü BAB 13
KAJIAN TENTANG NILAI – NILAI, Read Playing dan Pendidikan Kebijakan Publik
ü BAB 14
PENGAJARAN TIDAK TERARAH, Pembelajar sebagai Pusat
ü BAB 15
MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI YANG POSITIF, Kepribadian anak laki – laki dan
perempuan, remaja dan dewasa
ü BAB 16
BELAJAR CARA BELAJAR DARI PEMBELAJARAN MENGUASAI
ü BAB 17
INSTRUKSI LANGSUNG
ü BELAJAR
DARI SIMULASI, Latihan dan Melatih Diri Sendiri
ü BAB 18 PERBEDAAN
– PERBEDAAN INDIVIDU, KERAGAMAN DAN KURIKULUM
ü BAB 19
GAYA – GAYA PEMBELAJARAN DAN MODEL – MODEL PENGAJARAN, Membuat Ketidaknyamanan
Menjadi Produktif
ü BAB 20
KESETARAAN, Gender, Etnis, dan latar belakang Sosial Ekonomi
ü BAB 21
MEMBUAT KURIKULUM, Suasana – Suasana Pembelajaran
ü BAB 22
SEDIKIT HAL MENGENAI MASA DEPAN PENDIDIKAN, Pendidikan Jarak Jauh dan Menjemput
Siswa – Siswa yang Tertinggal
Buku
ini dilengkapi dengan Gambar – gambar ilustrasi setiap babnya, baik ilustrasi
gambar kartun ataupun mid mapping setiap penelitian yang dilakukan dengan model
– model pembelajaran yang akan di pakai di dalam sebuah kelas. Selain itu ada
juga skenario pembelajaran yang memudahkan para pengajar lebih mudah memahami
model pembelajaran yang akan diajarkan di dalam kelas.
5. KONSEP BUKU
·
Konsep buku ini
adalah buku teks yang menyajikan secara sistematis dan bergambar materi materi
yang di sampaikan, bisa dikatakan buku ini adalah buku yang berkualitas, sebab
semua model pembelajaran yang dicantumkan dalam bab babnya adalah 90% adalah
hasil penelitian para pengajar di Amerika Serikat yang bias dikatakan valid dan
berkualitas ajar.
· Bagian
penting dari buku ini adalah memberikan pemahaman, pengertian yang mendalam
terhadap pengajar pemula yang masih sangat berpotensi dalam melakukan penelitian
– penelitian pendidikan guna menambah khasanah model dan cara mengajar yang
lebih berkualitas ajar.
· Tujuan lain dari penyusunan buku ini adalah memberikan pengetahuan kepada para
pendidik dan peserta didik untuk lebih memahami dan mengenal berbagai macam
model pembelajaran yang dapat dipakai dalam KBM juga berbagai cara penelitian
pendidikan yang dapat menghasilkan model – model pembelajaran yang baru dan
mumpuni.
6. KESESUAIAN
ISI BUKU DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
SAAT INI
©
Isi materi dari
buku ini sudah sangat baik, karena saat ini khususnya di Indonesia para
pengajar pemula ataupun senior masih sangat sangat kurang dalam melakukan
penelitian pendidikan, jadi dengan adanya buku ini kita sebagai pengajar akan
termotivasi tinggi.
©
Dilihat dari kesesuaian dengan keadaan
pendidikan di Indonesia saat ini, saya menyimpulkan bahwa buku ini belum dapat
sepenuhnya di aplikasikan, karena banyaknya kendala teknis di lapangan seperti :
kurangnya dukungan pemerintah, terbatasnya dana dalam kegiatan pendidikan,
rendahnya kesejahteraan guru, keadaan geografis Indonesia yang belum terjangkau
teknologi dan faktor internal dalam diri pengajar sendiri yang masih belum
total dalam pengabdian.
7.
KESIMPULAN
©
Buku Model’s
Of Teaching ini adalah sebuah buku yang diterbitkan sebagai hasil dari
penelitian para pengajar di di texas Amerika Serikat. Penelitian yang mereka lakukan adalah
penelituan tindakan kelas yang menghasilkan model – model pelajaran yang
terbaru dan efektif dalam mengatasi berbagai macam kendala yang dihadapi para
siswa saat ini di kelas khususnya di AS.
©
Dalam buku ini
penulis melibatkan pembaca dalam melakukan deskripsi dan penelitian,
memfokuskan pada benturan beberapa model dan para penemunya. Menguraikan
pengaruh gaya – gaya pembelajaran dari pengajaran terhadap pilihan model –
model instruksional, dan bahkan menguji peran model –model pengajaran pada saat
dimana pendidikan jarak jauh merupakan bagian penting dalam kehidupan guru.
Buku ini mengajarkan kepada pengajar secara profesional bagaimana pemahaman
konseptual, berfikir kreatif, dan pemecahan masalah serta kemudian membuat guru
sadar akan pentingnya mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
8. REFLEKSI
PEMBACA
©
Kebaikan Buku Model’s Of Teaching
Kebaikan
buku ini menurut saya adalah memberikan motivasi kepada para pengajar untuk
melakukan penelitian pendidikan. Karena dengan melakukan penelitian pendidikan
ini akan dapat menambah wawasan, dan sumbangsih yang bermanfaat dalam
pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Semakin sering
melakukan penelitian dalam pendidikan maka akan semakin banyak menghasilkan
model – model pembelajaran yang berkualitas yang saat ini sangat dibutuhkan
dalam pendidikan indonesia saat ini.
© Kekurangan Buku Model’s Of Teaching
Penelitian
– penelitian Pendidikan dalam yang dilakukan yang dicantumkan dalam buku ini
menurut saya sangat sulit untuk dilakuakn oleh para pengajar di indonesia.
Karena di indonesia banyaknya kendala teknis di lapangan seperti : kurangnya
dukungan pemerintah, terbatasnya dana dalam kegiatan pendidikan, rendahnya
kesejahteraan guru, keadaan geografis Indonesia yang belum terjangkau teknologi
dan faktor internal dalam diri pengajar sendiri yang masih belum total dalam
pengabdian. Sedangkan di Amerika Serikat dedikasi pengajar dan dukungan
pemerintah dalam bidang pendidikan sangat “Match”. Jadi apapun yang dilakukan
oleh para pengajar di sana bisa dipastikan akan sukses tanpa terhalang kendala
– kendala seperti yang dialami para pengajar indonesia.
9. APLIKASI
Ada
1 bab yang meurut saya bisa saya aplikasikan dalam pembelajaran yaitu pada BAB
11 tentang BELAJAR DARI PRESENTASI, dimana dalam bab ini dibahas bagaimana
mengajar dengan presentasi guru dan siswa dalam pembelajaran materi ekonomi di
kelas, dengan menggunakan presentasi mid mapping. Ada 3 tahap presentasi yang
ditugaskan ke siswa yaitu :
©
Tahap presentasi
advance organizer, mengklarifikasikan materi, mengajukan materi, dan
mengidentifikasi materi
©
Tahap presentasi
tugas atau materi pembelajaran, menyajikan dan mempertahankan, memperjelas,
materi
©
Tahap Memperkuat
Pengolahan Kognitif.
REFLEKSI BUKU
PERPUSTAKAAN, KEPUSTAKAAN DAN KEAKSARAAN
(MODEL PEMBELAJARAN EYL)
1. BIBLIOGRAFI
BUKU
· PENULIS
Chuzaimah Dahlan Diem
· JUDUL BUKU
Perpustakaan,
Kepustakaan dan Keaksaraan ( Model Pembelajaran EYL)
2. BUKU
PERPUSTAKAAN, KEPUSTAKAAN, DAN KEAKSARAAN
©
Adalah sebuah buku
yang dibuat untuk mempersiapkan bekal untuk para pengajar dalam kegiatan
pengajaran dan pembelajaran yang berbasis penelitian empiris. Buku ini di
khususkan untuk para pengajar bahasa terutama guru bahasa inggris. Dengan
adanya buku ini diharapkan dapat membuat perbedaan dalam menumbuhkembangka
minat atau kegemaran membaca dan meningkatkan pencapaian keaksaraan dalam bahasa
inggris sebagai bahasa asing. Bertemakan tentang hasil penelitian tentang
perpustakaan, kepustakaan dan keaksaraan uang dilakukan oleh penulis selama 10
tahun guna menumbuhkan kesadaran para pendidik akan pentingnya peran
perpustakkan, pengolahan perpustakaan dan keaksaraan di dalam sekolah indonesia
ini saat ini.
3. STRUKTUR
BUKU
© Pendahuluan,
buku ini adalah cetakan ke pertama di tahun 2011 Ditulis dari sudut pandang
seorang guru, buku teks ini akan menunjukkan secara spesifik dan realistis
bagaimana dari hasil penelitian yang sangat bermanfaat untuk dunia pendidikan.
Penemuan penemuan model – model pembelajaran media ke dalam sajian mereka,
untuk menggunakan mereka sebagai perangkat mengajar dan memandu siswa dan guru
dalam menggunakan perpustakaaan sebagai perangkat pembelajaran juga fasilitas
utama dalam belajar. Buku ini terdiri dari 10
bab materi. Yang terbagi bagi menjadi
4 sub sub pokok bahasan yang di jabarkan secara details sesuai kebutuhan
pendidik maupun siswa.
·
Pada inti pokok
dalam buku ini adalah bahwa sebagai seorang guru dan pendidik kita diharuskan
juga menjadi peneliti dalam bidang pendidikan. Juga sangat mengutamakan
penggunaan perpustakaan, kepustakaan dan keaksaraan di tiap organisasi sekolah.
Perpustakaan disisni tidak hanya yang bermodal besar dan memiliki bangunan
mewah saja, tapi bagaimana peran guru dalam menciptaka perpustakaan sendiri di
kelas mereka guna membantu anak didik dalam kegiatan membaca dan memelekkan
aksara mereka.
·
Hal ini sangat
penting mengingat tuntutan zaman dan kemajuan teknologi saat ini menuntut
banyak perkembangan dalam hal belajar terutama dalam kegiatan belajar mengajar.
Dengan hasil hasil penelitian yang dihasilkan maka akan memperkaya cara – cara
mengajar yang lebih berkualitas dan tentunya akan menghasilkan siswa yang
mumpuni juga yang salah satunya dapat diwujudkan dengan model pembelajara 3Ls
ini.
·
Adapun
bagian bagian BAB dari buku ini yaitu:
ü
BAB 1 FONDASI DASAR PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
KEAKSARAAN
ü
BAB 2 BERBAGAI TEORI DALAM PEMBVELAJARAN KEAKSARAAN
DAN KONDISI KEAKSARAAN DI I NDONESIA
ü
BAB 3 PEDAGOGI UMUM
ü
BAB 4 PENDEKATAN PERPUSTAKAAAN KEPUSTAKAAN DAN
KEAKSARAAN (PKK) APA DAN MENGAPA
ü
BAB 5 MENJELAJAH SUMBER – SUMBER ONLINE BERSAMA SISWA
UNTUK MENGEMBANGKAN KEAKSARAAN DALAM LINGKUNGAN PEMBELAJARAN ONLINE
ü
BAB 6 MELAKUKAN PENELITIAN DAN MEMBANGUN KEAKSARAAN
INFORMASI
ü
BAB 7 MEMPROMOSIKAN KEBIASAAN MEMBACA BERSAMA
PUSTAKAWAN
ü
BAB 8 MEMPERKENALKAN ANAK KEPADA STRUKTUR TEKS DAN
INFORMASI SAAT MEMBACA NYARING
ü
BAB 9 LINGKARAN PUSTAKA DAN KELAS MULTIBUDAYA
ü
BAB10 PENILAIAN DAN LAPORAN KEMAJUAN PENUMBUH
KEMBANGKAN PROFESI GURU, DAN SIMPULAN.
© Buku
ini dilengkapi dengan berbagai macam cara mengajar dengan model – model
pembelajaran yang mengacu ke penggunaan perpustakaan yang harus dimaksimalkan.
Juga bagaimana cara mengelola sebuah perpustakaan agar memiliki koleksi lengkap
yang bisa mendukung pembelajaran yang berbasi perpustakaan. Buku ini juga
mengarahkan Mind-set guru tentang bagaimana pentingnya peran perpustakaan
dak kepustakaan dalam suatu lingkungan sekolah, dimana siswa dapat berfikir
induktif dan mengembangkan kemampuan mereka dengan adanya sumbe – sumber baca
yang lengkap. Denganj adanya sumber baca yang memadai dan terorganisir dengan
baik maka keaksaraan tiap siswa akan
meningkat menuju ke tahap yang lebih baik.
4. KONSEP BUKU
· Konsep buku ini
adalah buku teks yang menyajikan secara sistematis bagaimana memaksimalkan
pemanfaatan perpustakaan, kepustakaan dan keaksaraan dalam prosen kegiatan
belajar dan pembelajaran di sekolah – sekolah.
· Bagian penting
dari buku ini adalah memberikan pemahaman, pengertian yang mendalam terhadap pengajar
dan juga siswa dalam memanfaatkan literasi sumber belajar yaitu buku dan
perpustakaan guna menambah wawasan dan mengembangkan daya berfikir anak didik
dengan konsep membaca, membaca dan membaca. Metode yang di jagokan dalam buku
ini adalah metode 3Ls, Literacy ,literature and Libraries.
·
Tujuan lain dari
penyusunan buku ini adalah memberikan
pengetahuan kepada para pendidik dan peserta didik untuk lebih memahami dan
mengenal berbagai macam model pembelajaran 3Ls yang dapat dipakai dalam KBM
juga berbagai cara penelitian pendidikan yang dapat menghasilkan model – model
pembelajaran yang baru dan mumpuni. Terutama dalam bidang bahasa inggris.
5. KESESUAIAN
ISI BUKU DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
SAAT INI
·
Isi materi dari
buku ini sudah sangat baik, karena saat ini khususnya di Indonesia para
pengajar masih banyak sekali yang belum memanfaatkan fasilitas perpustakaan
yang ada. Kurangnya fasilitas perpustakaan, tenaga pustakawan dan minat baca
yang rendah adalah hal yang menjadi problema saat ini dalam pendidikan.
·
Diharapkan
dengan adanya buku ini bisa menggugah hati dan fikiran para pengajar dan
pemerintah untuk lebih berperan dalam peningkatan kualitas belajar dengan media
perpustakaan.
6. KESIMPULAN
·
Buku ini adalah
sebuah buku yang disusun untuk menerapkan suatu model pembelajaran yaitu model
pembelajaran PKK atau 3Ls, Sebuah pendekatan pengajaran dan pembelajaran
keaksaraan bahasa inggris sebagai bahasa asing yang ditujukan bagi pembelajar
muda. Model pendekatan ini melibatkan 3 strategi utama yaitu:
©
Strategi
menggunakan sumber sumber online
©
Strategi
meneliti dan membaca
©
Strategi
kepuasan anak
· Dalam buku ini penulis memuat berbagai upaya dan usaha
yang dapat digunakan guru dalam rangka membantu mereka mengajarkan bahasa
inggris sesuai dengan kebutuhan anak didik yang hidup di era globalisasi yang
menuntut untuk dapat berbahasa asing dan menguasai teknologi informasi
komunikasi juga akan lebih mendukung.
7. REFLEKSI
©
Kelebihan Buku Perpustakaan, Kepustakaan Dan
Keaksaraan
(Model Pembelajaran Eyl)
© Kebaikan buku ini menurut saya adalah memberikan
motivasi kepada para pengajar untuk memaksimalkan penggunaan perpustakaan dalam
kegiatan belajar dan pembelajaran. Karena dengan memaksimalkan pemakaian perpustakaan
akan lebih memudahkan pengajaran bahasa dan keaksaraan yang sumber – sumber
belajar utamanya adalah literatur atau buku – buku bacaan. Dengan membaca anak
jauh lebih akan mudah memahami apa yang akan mereka pelajari.
©
Pengelolaan
perpustakaan juga tidak kalah penting dalam sajian materi buku ini, karena
kepustakaan yang baik jauh akan lebih mempermudah proses anak dalam mencari
literatur untuk belajar. Kelengkapan koleksi perpustakaan, penyusunan,
pengelolaan, dan pelayanan perpustakaan adalah hal yang ingin ditonjolkan
perannya dalam buku ini.
©
Kekurangan Buku Perpustakaan, Kepustakaan Dan
Keaksaraan
(Model Pembelajaran Eyl)
Menurut
saya kekurangan yang ada dalam buku ini adalah sebagian besar materi yang
disajikan dalam buku ini adalah untuk pembelajaran bahasa inggris. Mulai dari
strategi, metode, materi, tips dan trik secara keseluruhan adalah poin – poin
pendukung pembelajaran bahasa. Hanya beberapa bab saja yang mungkin bisa
diaplikasikan dalam semua bidang ilmu pengetahuan, terutama untuk bidang ilmu
saya pendidikan ekonomi/akuntansi.
8. APLIKASI
© Ada 1 bab yang meurut saya bisa saya aplikasikan dalam
pembelajaran yaitu pada BAB 6 MELAKUKAN PENELITIAN DAN MEMBANGUN KEAKSARAAN
INFORMAS, dimana dalam bab ini memcantumkan satu model stategi pemecahan
masalah dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran THE BIG – 6. Model ini
adalah suatu strategi yang tujuan utamanya untuk mengajarkan kepada anak
bagaimana memecahkan masalah, mengatasi masalah dengan enam langkah/tahap yang
merupakan kategori utama
© MODEL STRATEGI
PEMECAHAN MASALAH ( BIG SIX)
1.
PENDEFINISIAN
TUGAS
1.1.
Mendefinisikan
permasalahan informasi
1.2.
Mengidentifikasi
informasi yang diperlukan
(Untuk
memecahkan permasalahan informasi)
2.
PENCARIAN
INFORMASI
2.1.
Menentukan seluruh
sumber yang mungkin di dapat
2.2.
Memilih sumber-sumber
yang terbaik
3. PENEMUAN LOKASI DAN
PENGAKSESAN SUMBER
3.1.
Menemukan sumber-sumber
(baik secara intelektual maupun secara fisik)
3.2.
Menemukan informasi
dalam sumber-sumber yang ada
4. PENGGUNAAN INFORMASI
4.1.
Libatkan diri (misalnya
dengan membaca, menyimak, meninjau
dan
menyentuh secara langsung )
4.2.
Sarikan informasi yang
relevan
5. SINTESIS
5.1.
Susun informasi yang di
dapat dari berbagai sumber
5.2.
Presentasikan informasi
tersebut
6. EVALUASI
6.1.
Nilailah hasil yang di
peroleh ( lihat efektivitasnya )
6.2.
Nilailah juga prosesnya
( lihat efisiensinya)
Berikut tabel
penjelasan tetang 6 tahapan “ BIG 6”
TABEL 1 MODEL STRATEGI PEMECAHAN
MASALAH
NO
|
TAHAPAN
|
LANGKAH – LANGKAH
|
1.
|
Pendefinisian tugas
|
|
1.1
Mendefinisikan permasalahan informasi
|
©
Mendefinisikan permasalahan
©
Memformulasikan berbagai pertanyaan yang mereka butuhkan untuk
mendapatkan solusi
©
Mengetahui informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
©
Memilih, mempersempit, atau memperluas topik dari suatu tugas
|
|
1.2
Mengidentifikasi informasi yang diperlukan
|
©
Menetapkan informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan
untuk membuat keputusan
©
Memilih jenis dan jumlah informasi untuk memecahkan permaslahan
©
Memilih kata – kata dalam permasalahan untuk digunakan dalam mencari
informasi
©
Menetapkan secara jelas pertanyaan
pertanyaan pendukung
|
|
2.
|
Mencari Informasi
|
©
Menghasilkan daftar sumber yang mungkin didapat (baik dalam bentuk
tekstual, visual, maupun orang) untuk memecahkan masalah
©
Mengidentifikasi berbagai alasan menggunakan jenis sumber tertentu
|
2.1 Menetapkan Seluruh Sumber yang Diperlukan
|
||
2.2 Memilih Sumber Terbaik
|
©
Memilih sumber yang tepat
menurut kriteria yang telah dikenal
©
Menggunakan berbagai jenis sumber yang tepat
©
Memberikan alasan mengapa menggunakan sarana atau strategi tertentu
untuk memecahkan suatu permasalahan
|
|
3.
|
Menemukan Lokasi dan Mengakses sumber
|
©
Menggunakan Web, internet dan perpustakaan
©
Siswa mengetahui strategi penelusuran data
©
Menemukan sumber komunitas lokal
dll
|
3.1 Menemukan Lokasi Sumber (Fisik atau Intelektual)
|
||
3.2 Menemukan Informasi dalam berbagai Sumber
|
©
Menggunakan teknik Skimming (Membaca Cepat)
©
Menggunakan alat – alat penelusur situs web
|
|
4.
|
Menggunakan Informasi
|
©
Membaca, mendengar, memandang, menyimak, ataupun menyerap informasi
dan memahaminya
©
Menetapkan informasi apa yang akan membantu menjawab berbagai
pertanyaan dengan melakukan wawancara yang efektif
©
Menonton tayangan televisi dan mengenal informasi yang relevan dengan
membaca dan memahami tulisan atau tayangan informasi visual
|
4.1 Melibatkan diri
(Membaca, mendengar, memandang, dan meraba
|
||
4.2 Merangkum Informasi yang Relevan
|
©
Membuat daftar poin – poin penting dari suatu artikel, bab, atau situs
web yang terkait dengan pertanyaan atau topik yang ditugaskan
©
Menggarisbawahi atau menandai informasi yang relevan
©
Merangkum suatu ide dengan menggunakan kata – kata sendiri kedalam
kartu catatan
©
Menetapkan kapan harus menggunakan kutipan
|
|
5.
|
Membuat Sintesis
|
©
Menetapkan bagaimana agar seluruh informasi yang didapat menjadi
saling terkait dan terpadu satu sama lain
©
Memperlihatkan kehliannya
menarik kesimpulan
©
Menambahkan pemikiran dan pendapatnya sendiri kedalam tugasnya
©
Menciptakan rentang waktu dengan carta kronologis
©
Menggunakan MS Power Point dalam menyusun informasi.
|
5.1 Menyusun
Informasi dari berbagai sumber
|
||
5.2
|
©
Menyajikan karyanya dengan menggunakan Power point, video, atau sumber
– sumber yang lain
©
Menggunakan media tradisional atau digital
|
|
6.
|
Melakukan Evaluasi
|
©
Mendemonstrasikan kemampuannya untuk mengevaluasi Powerpoint
berdasarkan isi dan format
©
Menggunakan keterampilan mengevaluasi diri
©
Menggunakan keterampilan mengevaluasi diri bersama teman sejawat
|
6.1 Menilai Hasil efektivitas
|
||
6.2 Menilai Proses
|
©
Merefleksikan sendiri upaya siswa selama proyek berlangsung
©
Mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan dalam proses penulisan
proyek
|
Demikianlah
langkah – langkah dari strategi belajar Big Six yang akan saya diterapkan dalam RPP pembelajaran ekonomi.
MATA PELAJARAN EKONOMI
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
SMA N …….
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X (sepuluh) / 1
Standar Kompetensi :
1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan
sistem ekonomi.
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia.
Indikator : 1. Menyebutkan pengertian kebutuhan.
2.
Mendeskripsikan jenis-jenis kebutuhan.
3.
Mengidentifikasi pengertian benda pemuas kebutuhan.
4. Menyebutkan Mendeskripsikan macam-macam benda pemuas kebutuhan.
A. Tujuan Pembelajaran
a)
Siswa
dapat menyebutkan pengertian kebutuhan.
b)
Siswa
dapat mendeskripsikan jenis-jenis kebutuhan
c) Siswa
dapat mengidentifikasi pengertian benda pemuas kebutuhan.
d)
Siswa
dapat menyebutkan dan mendeskripsikan macam-macam benda pemuas kebutuhan.
B. Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
C. Tema : Kemasyarakatan
D.
Materi Pokok : Kebutuhan manusia
E.
Uraian Materi
a) Pengertian
kebutuhan
b) Macam-macam
kebutuhan
c) Pengertian
benda pemuas kebutuhan
d) Macam-macam
benda pemuas kebutuhan
F.
Model Pembelajaran
Penerapan Strategi Pembelajaran
BIG “6”
G.
Pendekatan : Student learning Center
H. Metode Pembelajaran
- Informasi
- Kerja mandiri
- Eksplorasi
- Diskusi
I. Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a.
Apersepsi
Guru
mengingatkan dan mengembangkan pengetahuan siswa tentang kebutuhan siswa
sendiri dan pengertian kebutuhan pada umumnya. Kemudian guru mempersilakan
siswa memasuki ruang audio visual untuk melihat tayangan yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan atau melakukan kunjungan ke pasar di daerah sekitar.
Selama kegiatan tersebut, guru menghimbau siswa untuk mencatat hal-hal yang
penting.
b.
Motivasi
Pemenuhan
kebutuhan adalah salah satu kegiatan ekonomi yang sangat mendasar. Pada
pemenuhan kebutuhan, terlihat sikap seseorang dalam perencanaan perjalanan
hidupnya.
2. Langkah – Langkah Pembelajaran (Kegiatan Inti)
Skenario
Tahap-Tahap Operant Conditioning dan Big 6 dalam RPP ini seperti dijelaskan tabel berikut ini:
NO
|
KEGIATAN
|
ALOKASI
WAKTU
|
MATERI
|
TAHAP
BIG 6
YANG
DITERAPKAN
|
1.
|
Pendahuluan
a. Apersepsi : Guru
mempersiapkan kelas untuk pembelajaran.
b. Memotivasi : Guru menjelaskan bahwa manusia sebagai mahkluk sosial banyak
sekali kebutuhan yang harus mereka penuhi dalam hidupnya.
|
15 menit
|
TAHAP 1
·
Pendefinisian
masalah yang ada dalam materi kebutuhan manusia
·
Siswa
mulai mencari informasi tentang topik kebutuhan baik dari pengalaman maupun
sumber belajar
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
pembelajaran
a.
Eksplorasi :
·
Siswa mendengarkan penjelasan singkat dari guru tentang materi kebutuhan manusia macam macam
kebutuhan manusia alat pemuas kebutuhan manusia
·
Siswa membaca sendiri materi yang sudah dijelaskan oleh guru. Hal yang
akan di tanamkan adalah mengapa timbulnya kebutuhan, apa saja kebutuhan yang
ada dalam kehidupan manusia
·
bagaimana cara memenuhinya,
dan alat pemuas apa saja yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut
b. Elaborasi
·
Dalam kegiatan elaborasi Siswa mendiskusikan pengertian
kebutuhan, macam macam kebutuhan, pengertian alat pemuas kebutuhan, dan macam
macam alat pemuas kebutuhan
·
Siswa Dibagi dalam kelompok
kelompok diskusi 4-5 orang untuk membahas materi kebutuhan manusia.
·
Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas. Guru
menjadi pemandu diskusi secara klasikal
·
Siswa mengerjakan tugas secara mandiri tentang uji
penguasaan materi kebutuhan manusia pada soal
latihan oleh guru
|
70 menit
|
·
Definisi
kebutuhan
·
Macam
Macam kebutuhan
·
Definisi
alat pemuas kebutuhan
·
Alat
Pemuas kebutuhan
|
TAHAP 2
·
Mencari Informasi tentang materi kebutuhan
·
Mengidentifikasi berbagai macam alasan untuk berbagai alat pemuas
kebutuhan kebutuhan
©
Memilih sumber belajar yang tepat menurut kriteria materi kebutuhan
TAHAP 3
©
Siswa mencari informasi melalui media Internet, buku pelajaran yang
mendukung, atau bisa video pembelajaran dari guru
©
Menemukan Sumber informasi yang lain
©
Menggunakan alat- alat
penelusur situs web
©
Mengerjakan latihan dengan topik yang telah didiskusikan
|
c. Konfirmasi
: Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
·
Menyimpulkan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan manusia,
macam macam kebutuhan
·
Pengertian alat pemuas kebutuhan,
dan macam macam alat pemuas kebutuhan manusia
·
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui oleh
siswa setelah diskusi kelas berakhir.
·
Siswa
memberikan respon atas penjelasan singkat tersebut
|
TAHAP 4
·
Merangkum Informasi yang Relevan setelah proses diskusi
©
Membuat daftar poin – poin penting dari materi yang terkait
©
dengan pertanyaan atau topik yang ditugaskan
©
Menggarisbawahi atau menandai informasi yang relevan
·
Merangkum suatu ide dengan menggunakan kata – kata sendiri
|
|||
3.
|
Kegiatan Akhir
1. Refleksi
Siswa dan guru membuat rangkuman tentang materi kebutuhan manusia yang telah dibahas
dan didiskusikan
2. Penilaian
Guru memberi penilaian hasil diskusi kelompok dan latihan yang telah dikerjakan
siswa secara berkelompok dengan penilaian per kelompok
3. Penugasan
Guru memberi tugas untuk membuat kliping berbagai tugas mandiri siswa
Kliping
tentang macam macam kebutuhan manusia dan cara cara pemenuhannya dengan alat pemuas
kebutuhan yang ada
|
40 Menit
|
Latihan Tentang :
·
Definisi
kebutuhan
·
Macam
Macam kebutuhan
·
Definisi
alat pemuas kebutuhan
·
Alat
Pemuas kebutuhan
|
TAHAP 5
©
Menetapkan bagaimana agar seluruh informasi yang didapat menjadi
saling terkait dan terpadu satu sama lain melalui tes soal essay
©
Memperlihatkan kehliannya
menarik kesimpulan melalui tes soal essay
©
Menambahkan pemikiran dan pendapatnya sendiri kedalam tugasnya
TAHAP 6
·
Mendemonstrasikan Hasil Kliping mereka kedepan kelas dengan Power
point atau Carta pada minggu berikutnya
·
mengevaluasi diri bersama teman sejawat.
|
J. Sumber pembelajaran:
- Buku Ekonomi SMA kelas X
ESIS
- Media massa seperti majalah,
koran, dan buku-buku tambahan
- Informasi internet dan Web Web
Pembelajaran Ekonomi SMA
- Buku teks
Ekonomi SMA kelas X Yudhistira, BSE Erlangga, dan Tiga serangkai
K.
Media Pembelajaran
·
Papan tulis
·
Lembar soal
·
Gambar dan video Pembelajaran
·
Power Point
L. Penilaian
©
Tugas Kelompok
©
Mengerjakan latihan Uji Penguasaan
Materi
Contoh
format penilain tugas!
No
|
Nama Siswa
|
Kesesuaian materi dengan Tugas
|
Ide dan tulisan
|
Kerapian/
penampilan
|
Jumlah Nilai
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3 dst
|
Penilaian diskusi
No.
|
Nama
|
ASPEK PENILAIAN
|
Total nilai
|
Presentasi
|
||||
Sikap
|
Keaktifan
|
Wawasan
|
Kemampuan mengemukakan pendapat
|
Kerja sama
|
||||
LEMBAR OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor/ Jumlah
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||
Aspek yang dinilai:
- Kemampuan menyampaikan
pendapat.
- Kemampuan memberikan
argumentasi.
- Kemampuan memberikan kritik.
- Kemampuan mengajukan
pertanyaan.
- Kemampuan menggunakan bahasa
yang baik.
- Kelancaran berbicara.
Penskoran: Jumlah skor:
A. Tidak Baik
Skor
1 24—30
= Sangat Baik
B. Kurang Baik
Skor
2 18—23
= Baik
C. Cukup Baik
Skor
3
15—17 = Cukup
D.
Baik Skor
4
6—14 = Kurang
E. Sangat
Baik Skor 5
FORMAT PENILAIAN PROSES DISKUSI
No
|
Nama Siswa
|
Kriteria Penilaian
|
Jumlah Skor
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3 dst
|
Keterangan:
Rentang skor : 1—3
- Aktivitas dalam
kelompok 2—15
= Sangat baik
- Tanggung jawab individu 9—11
= Baik
- Pemikiran
6—8
= Cukup
- Keberanian berpendapat 3—5
= Kurang
- Keberanian tampil
CONTOH INSTRUMEN
SOAL SOAL LATIHAN ESSAY:
1. Pikirkan
semua benda yang kamu butuhkan untuk
menjalani aktivitasmu mulai bangun tidur hingga tidur kembali !
2. Tuliskan
menurut jenisnya!
3. Bagaimanakah
cara kalian memenuhi kebutuhan yang telah kalian tuliskan?
4. Apa
saja Barang atau jasa yang kalian pakai dalam rangka memenuhi kebutuhan yang
telah kalian tuliskan?
5. Buatlah
kesimpulan tentang mengapa Kebutuhan manusia begitu kompleks menurut pendapat
kalian!
SELAMAT
BEKERJA
Palembang, Juni 2012
Guru Ekonomi
Anita Adesti, S.Pd.
REFLEKSI
ARTIKEL JURNAL 1
UNDERSTANDING CREDIT RISK : A CLASSROOM EXPERIMENT
(Memahami Resiko Kredit : Sebuah Percobaan Kelas)
By: Mmaroš Servátka
and George Theocharides
Department Of Economics
College of Business and Economics University Of
Canterbury
Private bag 4800, Christchurch
New Zealand.
1. BIBLIOGRAFI
ARTIKEL
· PENULIS
Mmaroš Servátka and George
Theocharides
· JUDUL ARTIKEL
Understanding Credit Risk : a Classroom Experiment
(Memahami Resiko Kredit, Sebuah Percobaan Kelas)
Adalah : Sebuah Artikel dalam jurnal yang
ditulis berdasarkan hasil penelitian para pengajar di New Zealand tepatnya di
Departemen ekonomi, jurusan bisnis dan ekonomi universitas Canterbury New
Zealand. Artikel ini bertemakan tentang resiko kredit keuangan dalam bidang
bisnis yang akan di ujicobakan dalam percobaan pembelajaran di kelas.
2. STRUKTUR ARTIKEL
·
Pendahuluan Percobaan
kelas ini memperkenalkan siswa tentang gagasan
tentang risiko kredit dengan memungkinkan mereka untuk mengetahui isu - isu perdagangan dibandingkan dengan obligasi korporasi
dari dua jenis pasar : nilai
investasi dan hasil bunga yang tinggi.
Ada tiga cara di mana peserta dapat uang :
1. dari pembayaran kupon
2. nilai nominal ikatan
3. capital gain.
· Siswa
belajar tentang gagasan tentang risiko dan kembali, bagaimana risiko kredit
mempengaruhi harga obligasi serta beberapa ciri umum pasar obligasi.
· Penulis menjelaskan bahwa Salah
satu faktor fundamental yang menentukan adalah obligasi menghasilkan risiko
utang .Ini mengacu pada kemungkinan default oleh salah satu counterparties
dalam transaksi keuangan Kemungkinan
default
mempengaruhi masa depan arus kas dan pada gilirannya harga pasar saat ini dari keamanan. Memahami konsep risiko
kredit sangat penting dan membantu untuk mengevaluasi kompensasi yang investor
akan memerlukan untuk mengambil risiko tambahan tujuan kelas ini percobaan adalah untuk
memfasilitasi proses belajar ini.
· Pada tinjauan pustaka Forsythe parley dan plott 1982 menggunakan Percobaaan harga aset melalui eksperimen. Smith suchanek dan williams tahun 1988 melalui penelitian gelembung harga. Plott sunder 1988 menggunakan pasar untuk mengetahui bagaimana
informasi aggregat pedagangan obligasi yang memiliki beragam informasi. Bola dan holt 1998 melalui
rancangan kelas game yang membandingkan harga-harga
aset yang diperdagangkan dengan nilai dasar saham saat itu.
3.
TUJUAN DAN PROSEDUR PENELITIAN
· Tujuan dari artikel ini adalah memperkenalkan siswa
tentang gagasan risiko kredit modal saham dan Obligasi.
·
Latihan ini memakan waktu sekitar 50-75 menit, tergantung pada ukuran
kelas. Guru harus mengizinkan 10-15 menit diskusi. Setiap siswa harus menerima
salinan dari petunjuk yang diberikan dalam lampiran. Guru juga perlu
mempersiapkan record sheets untuk setiap trader untuk menyelesaikan selama
percobaan
·
Guru dapat
menggunakan kertas warna biru dan merah dari lembaran kertas untuk mewakili
dua aset. Anda akan membutuhkan 3 biru dan merah 3 lembar kertas untuk setiap
tim % untuk pembukuan aset.
4.
METODE
PENELITIAN
·
Percobaan dilakukan dengan sekelompok mahasiswa 8 dari kami MBA class of 2009.
Setiap siswa mewakili pedagang pedagang obligasi yang terpisah. Percobaan
berlangsung 75 menit termasuk awal periode instruksional. Setelah periode awal
praktek, 8 lebih periode dilakukan. Pada akhir percobaan, masing-masing siswa
dibayar jumlah uang yang telah dihitung berdasarkan kinerja mereka, yaitu, uang
tunai di tangan pada akhir periode delapan. Siswa mendapatkan rata-rata 21.90
USD.
5. HASIL DAN KESIMPULAN
·
Memahami konsep risiko kredit, atau lebih umumnya
hubungan antara risiko dan kembali, adalah topik yang menantang untuk keuangan
siswa. Percobaan sederhana ini bertujuan untuk memfasilitasi dan membantu siswa
dalam memahami mekanika umum dan klasifikasi pasar obligasi, Juga dapat
merangsang diskusi mengenai gelembung,dan spekulasi saham dan efek dari
penghindaran risiko pada strategi investasi. Desain ini dapat diterapkan untuk
sejumlah MBA atau kelas sarjana, seperti pasar pendapatan tetap, investasi,
atau manajemen portofolio.
7. REFLEKSI
·
Kelebihan
artikel ini adalah adanya percobaan langsung dalam pembelajaran dikelas tentang
bagaimana resiko kredit atau hutang dalam dunia bisnis bisa terjadi. Kelas di
desain sedemikian rupa menjadi pasar saham dilengkapi fasilitas lainnya yang
mendukung kreatifitas dan aktifitas siswa dalam melakukan percobaan ini. Kelas
disituasi dan di kondisikan tempat penjualan dan perputaran saham. Dengan
melibatkan siswa sebagai penanam sahamnya.
· Dilihat dari
situasi ini siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di
kelas dibandingkan dengan tanpa ada percobaan
kelas. Materi resiko kredit dengan cepat dapat dikuasai siswa dengan
kegiatan ini.
· Kekurangan
artikel ini adalah percobaan membutuhkan banyak fasilitas pendukung seperti
komputer yang tiap siswa harus mengoperasikan, menyulap kelas menjadi pasar
saham butuh biaya yang lumayan banyak, perhitungan – perhitungan – perhitungan
rugi dan laba tiap penanam saham yang harus dilakukan dengan cepat adalah
kendala dalam artikel ini.
8. APLIKASI
·
Hal yang dapat
diaplikasikan dari kegiatan dalam artikel ini adalah membuat suatu percobaan
didalam kelas dengan melibatkan siswa secara langsung adalah cara yang efektif
dalam suatu kegiatan pembelajaran, karena selain kreatifitas siswa dapat
dimunculkan pemahaman terhadap materi juga cepat.
·
Dilihat dari kekurangan
yang telah disebutkan diatas percobaan ini sangat membutuhkan banyak dana. Hal
inilah yang mungkin akan menjadi kendala jika ingin diterapkan dalam KBM di
sekolah – sekolah indonesia.
REFLEKSI JURNAL 2
THE PERCEPTIONS
AND EXPERIENCES OF STUDENTS IN A
PAPERLESS ACCOUNTING CLASS
PAPERLESS ACCOUNTING CLASS
Kepuasan
dan Pengalaman Siswa dalam Penyelesaian
Tugas
Kelas Akuntansi
The journal of Effective Teaching, Vol. 7, no. 1, 2007 15 – 30
By: Steve Teeter, Susan r. Madsentjason Hughes, and Brent Eagar
School of Business, Utah Valley State College, Orem, Utah. 84058
1. BIBLIOGRAFI
ARTIKEL
· PENULIS
Steve
Teeter, Susan r. Madsentjason Hughes, and Brent Eagar
· JUDUL ARTIKEL
THE
PERCEPTIONS AND EXPERIENCES OF STUDENTS IN A
PAPERLESS ACCOUNTING CLASS
PAPERLESS ACCOUNTING CLASS
(Kepuasan
dan Pengalaman Siswa dalam Penyelesaian Tugas Kelas Akuntansi)
Adalah
: Sebuah Artikel dalam jurnal yang ditulis berdasarkan hasil penelitian para
pengajar di utah, tepatnya di sekolah bisnis Utah Valley State College, Orem
Utah.
Yang
berisi tentang Teknologi yang belum sepenuhnya terintegrasi dalam pendidikan
tinggi bagi siswa akuntansi. Pembelajaran akuntansi masih tradisional yaitu
dengan hafalan transkripsi debit dan kredit, teknologi pendidikan dalam
akuntansi dapat membuktikan secara inheren bahwa ICT itu bermanfaat.
Studi ini mengeksplorasi persepsi
mahasiswa mengenai kepuasan dan efektivitas dari tiga teknologi ini:
1. Sistem Respon kinerja kelas (CPS)
2. Tablet PC
3. Sistem manajemen kursus (CMS)
2. STRUKTUR ARTIKEL
· Pendahuluan artikel ini menjelaskan tentang
diintegrasikannya TIK dlam pembelajaran akuntansi di kelas. Kareana selama ini
perhitungan akuntansi masih dilakukan secara konvesional dan cenderung
membosankan bagi para siswa. TIK yang akan diterpakan antara lain:
a)
Sistem kursus manejemen CPS yaitu:
sistem pembelajaran akuntansi dengan cara e-Learning untuk institusi pendidikan
dengan dilengkapi 1 set alat pengajaran dan pembelajaran yang berupa kursus dan
pengiriman tugas.
b)
Sebuah sistem kinerja kelas CMS berupa jaringan nirkabel yang menghubungkan tanggapan
para siswa kepada
instruktur dengan segera , dan mengumpulkan data masukan
penilaian selama latihan di kelas dengan tujuan memperkuat keterampilan belajar mengajar siswa di kelas.
c)
Seperangkat alat elektronik
seperti android dan tablet yang terhubung dengan papan tulis online dan
siswa sehingga instruktur dapat
menyimpan dan menambahkan masukan masukan secara online.
·
Teori yang melandasi penelitian
ini adalah teori belajar KOGNITIF Teori ini berpendapat bahwa tingkat partisipasi siswa yang interaktif sangat berpengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar ( bryant & amp
hunton , tahun 2000 , thompson et al . , 1992 )
3.
TUJUAN DAN METODE PENELITIAN
·
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa
setelah diterapkan ke 3 teknologi dalam pembelajaran akuntansi di kelas dan
setelah itu mereka menentukan teknologi mana yang menurut mereka lebih efektif
dan cocok dengan keinginan mereka.
· Metode
Penelitian
a) Studi
ini melibatkan 62 siswa yang terutama
mengambil jurusan ilmu komputer, teknologi manajemen dan manejemen bisnis
b) Setiap
kelasnya diajar oleh 1 orang profesor dan 1 asisten profesor
c)
Usia siswa berkisar antara 20 – 57 tahun
d)
Sistem pembelajaran dengan praktek lapangan yang
hasilnya Berupa data kuantitatif dilaporkan setiap minggu ke 1 dan 16 dan
diolah bersama dengan instruktur kemudian diposting kedalam masing – masing format teknologi yang akan diteliti tadi.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
· Selama 6 bulan penerapan 3 teknologi CPS,
Tablet/PC dan CMS maka diperoleh hasil
50% dari 62 siswa menyatakan bahwa
teknologi Tablet /PC lah yang paling menarik bagi mereka karena dalam proses pembelajaran instruktur
berinteraksi aktif dengan siswa dalam pengolahan data daripada sistem CPS dan
CMS.
· Sedangkan CPS dan CMS interaksi dengan instruktur
tidak begitu intens karena kedua sistem
ini adalah sistem kursus dan memakai format praktek E- learning, email, diskusi
kelas dan penilaian dengan cara kuis.
Sistem ini kurang begitu di apresiasi siswa karena menurut mereka cara
ini mereka tidak bisa berkomunikasi maksimal dengan instruktur.
5. KESIMPULAN
· Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi
kemampuan siswa dalam rangka pembelajaran akuntansi di kelas dengan penggunaan
teknologi di dalamnya. Setelah dianalisis terbukti cara ini berhasil membangun
persepsi siswa bahwa dengan adanya teknologi dalam pembelajaran sangat membantu
mereka memahami materi akuntansi yang selama ini diajarkan secara konvensional.
· Karena sifat dari penelitian ini adalah eksplorasi
kemampuan siswa dalam pembelajaran akuntansi, maka :
a) Temuan dan hasil penelitian ini tidak bisa dipakai
untuk populasi umum.
b) Adanya instruktur yang berbeda pada setiap kursus
dan pelatihan yang diadakan
c) Kemampuan dan penguasaan teknologi setiap siswa
tidaklah sama dan hal ini bisa dikatakan kendala yang akan muncul.
7. REFLEKSI
·
Kelebihan
artikel ini adalah adanya pengintegrasian TIK dalam pembelajaran akuntansi di
kelas adalah contoh yang baik yang dapat di aplikasikan kedalam pendidikan
secara luas. Program – program TIK yang diaplikasikan juga sangat baik dan
sesuai tuntutan zaman.
·
Dilihat dari situasi
ini siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas
dibandingkan dengan tanpa ada TIK dalam pembelajaran.materi akuntansi yang
selama ini diajarkan secara konvesional menjadi lebih menarik dengan
implementasi TIK didalamnya.
·
Kekurangan
artikel ini adalah percobaan membutuhkan banyak fasilitas pendukung seperti
komputer yang tiap siswa harus punya 1 komputer, laptop ataupun android. Jika
dilihat dari keadaan siswa di indonesia terutama siswa didaerah yang masih buta
TIK dan gaptek metode ini kurang pas
untuk dijalankan.
8. APLIKASI
· Hal
yang dapat diaplikasikan dari kegiatan dalam artikel ini adalah penerapan TIK Sistem
kursus manejemen CPS yaitu: sistem pembelajaran akuntansi dengan cara
e-Learning untuk institusi pendidikan dengan dillengkapi 1 set alat pengajaran
dan pembelajaran yang berupa kursus dan pengiriman tugas. Dengan e-Learning sangat
memungkinkan untuk siswa – siswa di indonesia untuk mengikutinya. Selain bisa
jarak jauh juga tidak terlalu memberatkan untuk membeli android atau laptop.
·
Dilihat dari
kekurangan yang telah disebutkan diatas percobaan ini sangat membutuhkan banyak
dana. Hal inilah yang mungkin akan menjadi kendala jika ingin diterapkan dalam
KBM di sekolah – sekolah indonesia.
REFLEKSI
JURNAL 3
STUDENT
SATISFACTION WITH COOPERATIVE LEARNING
IN AN ACCOUNTING
CURRICULUM
Kepuasan Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif Dalam Kurikulum Akuntansi
Kepuasan Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif Dalam Kurikulum Akuntansi
Journal of
university teaching & learning practice volume 5, issue 2 article 4 2009
B. J. Farrell, University Of Technology, Sydney
H. M. Farrell, University Of New South Wales
1. BIBLIOGRAFI
ARTIKEL
· PENULIS
B. J. Farrell dan H. M. Farrell
· JUDUL ARTIKEL
STUDENT
SATISFACTION WITH COOPERATIVE LEARNING
IN AN ACCOUNTING CURRICULUM
(Kepuasan Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif Dalam Kurikulum Akuntansi)
(Kepuasan Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif Dalam Kurikulum Akuntansi)
·
Adalah : Sebuah
Artikel dalam jurnal yang ditulis berdasarkan hasil penelitian para pengajar di
Australia tepatnya di Technology,
Sydney dan New South Wales. Penelitian dalam artikel ini dilatarbelakangi oleh
keragaman budaya dan kelas sosial para siswa di australia. Dengan adanya
keragaman ini muncullah ide untuk menerapkan pembelajaran kooperatif atau
belajar dengan bekerjasama.
·
Pembelajaran kooperatif telah diperkenalkan ke dalam pembelajaran
akuntansi internasional di Universitas Australia. Tujuannya adalah untuk
memberikan siswa pengalaman belajar yang memuaskan dalam konteks sosial dan
untuk mengembangkan kemampuan interpersonal, profesional dan keterampilan
komunikasi tertulis mereka.
2. STRUKTUR ARTIKEL
· Pendahuluan
artikel ini menjelaskan tentang Dari
sudut pandang institusional, sangat penting bagi PENGAJAR untuk menerapkan kegiatan belajat dengan
praktek-praktek yang mendorong keterlibatan siswa karena itu meningkatkan
kualitas belajar siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan keterlibatan siswa
adalah dengan menyediakan bahan-bahan yang menarik untuk merangsang dan
menantang siswa belajar selain untuk mengintegrasikan pengalaman akademik dan
sosial (Pascarella &Terenzini, 1998, Jacobs et al, 2002) kooperatif belajar
seperti yang dijelaskan oleh Felder (2001) siswa juga dapat memiliki kemampuan
untuk memenuhi persyaratan ini untuk terlibat dalam pembelajaran ini
· Teori belajar yang melandasi penelitian
ini adalah teori belajar kooperatif learning. Teori ini dipakai karena siswa di
australia berasal dari berbagai macam latar belakang budaya, kelas sosial, dan
kemampuan akademis. Diharapkan dengan
adanya penelitian ini siswa dapat secara kooperatif dalam memecahkan masalah
dan materi yang diberikan.
3.
TUJUAN DAN LITERATUR
·
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Studi melibatkan 165.000
siswa di Australia. Penelitian
ini Bersifat proyek dengan melaporkan bahwa siswa sangat sadar bahwa
aspek-aspek sosial belajar meningkatkan pengalaman belajar mereka
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghadirkan bukti mendukung tentang
pentingnya pembelajaran kooperatif bagi siswa untuk mencapai kepuasan
pendidikan yang maksimal.
· Literatur Penelitian
Untuk mencapai peningkatan interpersonal, profesional dan keterampilan
komunikasi tertulis siswa, pembelajaran kooperatif diadopsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan dari subjek. Pilihan ini didasarkan pada tampilan siswa dari berbagai budaya dan pengalaman
pendidikan .Dengan keragaman ini dengan gaya-gaya pembelajaran pilihan mereka
serta pendekatan pembelajaran kooperatif dapat bermanfaat dalam membantu
mereka. Makalah ini mengeksplorasi sikap siswa untuk strategi pembelajaran
kooperatif dalam subjek dan kelayakan
dan efektivitas pengaturan di tempat untuk menampung beragam latar belakang
budaya.
4. METODOLOGI
·
Subjek penelitian adalah siswa jurusan akuntansi internasional, tahun
kedua Bachelor of Business dari sebuah universitas Australia. Mahasiswa yang
terdaftar dibagi menjadi 40 kelompok
untuk kuliah dan lokakarya kegiatan dengan pembelajaran Kooperatif dan
modul pembelajaran 74 halaman dan dievaluasi pada akhir semester
·
Untuk memfasilitasi penelitian setiap siswa diberikan kuisioner yang akan
dikumpulkan kepada instruktur setelah akhir semester. Dengan 103 instrumen Diberikan kepada murid semester
musim gugur dan 141 dari kelas semester musim semi.Tujuan kuisioner ini adalah
memperoleh seberapa besar tingkat
kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran kooperatif di kelas.
5. HASIL PENELITIAN
· Dalam interpretasi dari pendapat dan persepsi,
penilaian responden, dibuat bahwa tanggapan diukur sebagai 5, 6 atau 7 pada
skala Likert-like Belajar kooperatif
dapat memiliki banyak manfaat, termasuk pengembangan komunikasi dan
keterampilan interpersonal, dan saling belajar dan dukungan rekan .
· Dapat Disimpulkan orang belajar secara efektif dan
terbaik dari rekan-rekan mereka dan dalam keadaan di mana mereka berinteraksi
dengan mereka, terjadi pertukaran
ide-ide mengalir sambil berpartisipasi dalam tugas umum (Lave & amp;
Wenger, 1991). Responden menunjukkan timbal balik tingkat tinggi (89% dan 88%).
· Tanggapan survei menunjukkan
bahwa kisaran dari sepuluh persen untuk 17% responden memiliki masalah dengan
kerjasama dan keterlibatan beberapa anggota tim. Hal ini disebabkan karena
Pembelajaran kooperatif ini bersifat proyek dan berkelompok
5. KESIMPULAN
· Profil mahasiswa jurusan akuntansi di
Universitas-universitas Australia adalah sebuah keragaman budaya, sosial ekonomi
dan pendidikan. Ini memberikan staf pengajar tantangan akademik yang signifikan untuk memasukkan integrasi
budaya dan sosial strategi ke dalam praktek di ruang kelas.
· Belajar kerja
sama menyediakan proses pendidikan yang baik yang melibatkan siswa intelektual
dan memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan interpersonal
dan profesional yang akan mereka butuhkan dalam kehidupan profesional mereka.
Pembelajaran kooperatif telah menjadi unsur penting dalam pembelajaran
akuntansi international.
7. REFLEKSI
· Kelebihan artikel ini adalah adanya unsur memadukan
berbagai macam latar belakang siswa agar dapat bekerjasama satu sama lain dalam
pemecahan masalah yang dihadapi melalui kooperatif learning. Tujuannya adalah untuk memberikan siswa pengalaman
belajar yang memuaskan dalam konteks sosial dan untuk mengembangkan kemampuan
interpersonal, profesional dan keterampilan komunikasi tertulis mereka. Dan hasilnya bahwa Responden menunjukkan timbal balik tingkat tinggi (89% dan 88%) terhadap penerapan
kooperatif learning ini.
· Kekurangan artikel ini adalah ada beberapa temuan responden yang memiliki masalah dengan
kerjasama dan keterlibatan beberapa anggota tim. Hal ini disebabkan karena
Pembelajaran kooperatif ini bersifat proyek dan berkelompok
·
Hal ini mungkin
akan terjadi juga dalam pemebelajaran di indonesia, karena latar belakang
budaya siswa di indonesia lebih beragam lagi dibanding australia.
8. APLIKASI
·
Hal yang dapat
diaplikasikan dari penerapan
kooperatif learning pada artikel ini adalah tugas yang bersifat proyek yang
sangat baik untuk diterapkan di indonesia guna membangun rasa kebersamaan dan
tanggung jawab siswa walaupun berbeda beda kebudayaan, kelas sosial dan
kemampuan akademik sekalipun.
·
Pembenyukan
kelompok – kelompok kerja adalah hal yang bisa diterapkan di kelas sekolah
indonesia. Kareana tugas kelompok atau proyek sudah sering digunakan di dalam
kegiatan pembelajaran jadi tidak sulit untuk mempraktekkannya.
REFERENSI
Bruce Joyce M.W.
(2009). Model’s Of Teaching. Jakarta
: Pustaka Pelajar
Diem,
C. D. (2011). Perpustakaan, Kepustakaan,
Keaksaraan Model Pembelajaran EYL. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Farrel,B.J.
(2009) Student Satisfaction With
Cooperative Learning In An
Accounting Curriculum. Journal Of University Teaching & Learning Practice, 5(2), 1-18.
Accounting Curriculum. Journal Of University Teaching & Learning Practice, 5(2), 1-18.
Steve
Teeter, S.R. (2007). The Perceptions and
Experiences Of Students In A
Paperless Accounting Class. The Journal Of Effective Teaching, 7(1), 15-30.
Paperless Accounting Class. The Journal Of Effective Teaching, 7(1), 15-30.
Theocharides,
M.S. (2007). Undersatanding Credit Risk : A Experiment Class. JEL, 06, 1-22.
Sama sama:0 ....senang bisa membantu dan terima kasih kunjungannya:)
BalasHapussaya mahsiswi ptik,sebelumnya saya maw nanya apakah sdibu ini ada membahas tntang model advance organizer
BalasHapus